Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Optimistis Ekonomi Tumbuh 2,3 Persen pada 2020

Badan Keuangan Fiskal (BKF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 mencapai minus 2,3 persen akibat adanya pandemi Covid-19. n 
Suasana simpang susun semanggi di Jakarta, Minggu (19/11) malam./JIBI-Abdullah Azzam
Suasana simpang susun semanggi di Jakarta, Minggu (19/11) malam./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Keuangan Fiskal (BKF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 mencapai minus 2,3 persen akibat adanya pandemi Covid-19. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Hidayat Amir dalam konferensi pers virtual yang dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (2/6/2020).

Dia mengatakan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 2,3 persen dalam kondisi berat dan minus 0,4 persen dalam kondisi sangat berat sesudah adanya Covid-19.

“Kami di pemerintah, estimasi akan tumbuh di sekitar 2,3 persen sampai minus 0,4 persen. Ini situasinya terus bergerak. Misal ketika situasi memburuk terus akan mendekati minus 0,4 persen,” katanya.

Sebelumnya World Bank memprediksi perekonomian Indonesia akan tumbuh nol persen pada 2020 akibat pandemi. 

Adapun estimasi kepada dampak lain seperti kemiskinan cenderung mirip. BKF memprediksi tingkat kemiskinan akan naik 1,89 juta dalam kondisi berat dan naik 4,86 juta dalam kondisi sangat berat.

Adapun tingkat pengangguran diprediksi naik 2,92 juta dalam kondisi berat dan naik 5,23 juta dalam kondisi sangat berat. 

“Pemerintah memahami krisis kali ini disebabkan gangguan akibat Covid-19. Maka itu yang harus ditangani pertama. Tidak boleh tidak. Upaya untuk menghadapi itu harus dengan dukungan pendanaan dan biaya yang dibutuhkan,” katanya. 

Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal I/2020 mencapai 2,97 persen. Pertumbuhan diikuti dengan pertumbuhan ekspor 2,9 persen dan penurunan impor 3,7 persen.

Dengan adanya program penanggulangan dampak Covid-19, dia berharap gangguan sosial dan ekonomi tidak berdampak ke dunia usaha. 

Dukungan tersebut termasuk berasal dari stimulus kebijakan yang diatur oleh OJK dan Bank Indonesia. 

“Kalau di kuartal II/2020 akan lebih parah dan kuartal III/2020akan selesai. Jadi pada kuartal II dunia usaha bisa hibernate, tapi tidak mati,” katanya. Dia memprediksi pemulihan ekonomi akan dimulai pada kuartal III/2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper