Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa saat ini minat masyarakat mencari rumah bersubsidi kian menurun.
Direktur Utama Pusat Pengelola Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin mengatakan jika dibandingkan dengan kondisi normal, terjadi jauh penurunan yang dinilai sebagai dampak virus corona jenis baru atau Covid-19.
Hal tersebut terlihat dari database management control PPDPP yang bersumber dari Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) menunjukkan adanya tren penurunan pengajuan user SiKasep selama pandemi ini berlangsung.
"Jika dalam kondisi normal atau sebelum Covid-19, rata-rata tiap harinya masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai user mencapai 3.000 calon debitur, namun saat ini tidak sampai 1.000 user per harinya, menurun hingga sepertiga dari kondisi normal," kata Arief dalam keterangannya, Kamis (21/5/2020).
Menurut Arief, kondisi ini terjadi dikarenakan kondisi perekonomian masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sedang dalam kondisi terdampak. Tidak menutup kemungkinan berdampak juga kepada MBR yang telah menerima bantuan dan mulai kesullitan melakukan angsuran.
Sebelumnya, PPDPP mencatat hingga per akhir pekan kemarin total dana penyaluran kredit pemilikan rumah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR FLPP) mencapai Rp4,85 triliun.
Arief mengatakan bahwa nilai tersebut disalurkan untuk 48.837 unit rumah atau setara 48 persen debitur telah terlayani dari target. Total alokasi KPR FLPP tahun ini mencapai Rp11 triliun.
Adapun untuk tahun ini kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai 102.500 unit. Sementara itu, posisi hari ini total calon debitur yang mengajukan sebesar 177.660 dan tidak lolos subsidi checking berjumlah 28.635.
"Dengan demikian yang lolos semuanya ada 149.025 calon debitur. Adapun sekitar 46.525 calon debitur yang tidak akan terlayani oleh FLPP di tahun 2020," katanya pada Bisnis.
Posisi per akhir pekan lalu sudah ada 39.238 debitur yang melakukan akad kredit dengan bank dan tinggal menunggu proses pencairan dana dari PPDPP. Sementara itu ada sekitar 16.737 calon debitur yang dananya dapat disalurkan untuk bulan-bulan ke depan.