Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Corona Belum Usai, China Tawar Sejumlah Proyek Infrastruktur RI

Sejumlah perusahaan asal China mulai menawarkan diri untuk mengerjakan beberapa proyek infrastruktur Indonesia, kendati wabah virus corona belum benar-benar hilang di kedua negara.
Pekerja menggunakan alat berat beraktivitas di proyek infrastruktur milik salah satu BUMN Karya di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menggunakan alat berat beraktivitas di proyek infrastruktur milik salah satu BUMN Karya di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati pandemi virus corona belum benar-benar hilang, sejumlah perusahaan asal China menawarkan kerja sama untuk mengembangkan proyek infrastruktur di Indonesia

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan, dia telah bertemu Wakil Presiden China Gezhouba Group International Engineering Co Ltd, Hu Peng, pada Senin (18/5/2020).

Gezhouba merupakan perusahaan pelat merah asal China yang telah mengerjakan 12 proyek pembangunan di Indonesia sejak tahun 2006, termasuk pembangkit listrik di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat.

Menurut Djauhari Gezhouba menjadi salah satu perusahaan China yang mengajukan minatnya untuk  berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Perusahaan tersebut juga menawarkan sejumlah kerja sama lain bidang infrastruktur dan energi.

Selain itu, Djauhari mengaku juga menerima delegasi Pemerintah Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, yang dipimpin Wakil Wali Kota Niu Qingbao untuk membahas mengenai rencana peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara pascawabah CovidD-19.  Salah satun proyek yang dibahasa adalah pembukaan jalur penerbangan langsung antara Indonesia-Chengdu.

"Kami juga menerima proposal kerja sama bidang Intelligent Transportation System untuk pembangunan infrastruktur dan jalan raya di Indonesia serta bidang telekomunikasi dalam bentuk penyimpanan energi baterai," ujar Djauhari seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/5/2020).

Adapun, situasi di China belum sepenuhnya pulih dari wabah mengingat masih adanya pemantauan ketat kepada seluruh warga setempat maupun warga asing. Hal itu dilakkukan sebagai upaya China mencegah munculnya gelombang kedua wabah virus corona..

Menurut Djauhari, dalam situasi yang disebut ‘The New Normal’ tersebut, China mengedepankan aspek peningkatan ekonomi digital.

"Hal ini diharapkan juga dapat lebih memperkuat kerja sama bilateral berbagai bidang antara Indonesia-China yang pada tahun 2020 memasuki usia 70 tahun," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper