Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagi Grup Djarum, Consumer adalah Sektor Paling Berjaya 

Sektor consumer dinilai bisa bertahan lama, bahkan bertahan hingga selamanya karena ditunjang populasi penduduk yang sangat banyak.
Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019).BCA merupakan salah satu portofolio bisnis Grup Djarum selain bisnis rokok./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019).BCA merupakan salah satu portofolio bisnis Grup Djarum selain bisnis rokok./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Industri consumer dinilai sebagai sektor yang paling berjaya dan akan bertahan selamanya di Tanah Air. Dengan kata lain, sektor ini seakan gak ada matinya.

Managing Director of Djarum Group Honky Harjo menyebut sektor consumer di Indonesia bisa menjadi industri unggulan karena ditopang populas Indonesia yang mencapai lebih dari 210 juta penduduk. Dia menegaskan, jumlah penduduk lah yang membuat Indonesia terbilang kaya, bukan sumber daya alam. 

“Kalau kaya alam itu New Zealand. Kita kaya orang, remember that! So, the first yang paling bagus adalah consumer product. Makanya Djarum paling kaya, (karena) kita main di consumer,” ujarnya dalam sesi webinar bersama Trimegah Asset Management, Jumat (15/5/2020).

Potensi yang besar itu bukan tanpa tantangan. Hongky menerangkan tantangan bagi perusahaan konsumer adalah daya beli masyarakat yang sangat rendah dan beban logistik yang membumbung tinggi.

Biaya logistik menjadi mahal karena bentuk wilayah Indonesia berupa kepulauan yang tentu memakan biaya tidak sedikit dalam distribusi produk.Oleh karena itu, dia dia menyimpulkan, perusahaan konsumer yang efisien dan besar adalah korporasi yang mampu bertahan.

“Pada akhirnya, local national brand will perform forever in Indonesia. Karena kalau perusahaan asing, mereka kan tidak bisa macem-macem. Marginnya juga harus tinggi, brand-nya internasional. Mereka akhirnya tidak bisa adapt dengan local market di Indonesia,” jelasnya.

Apalagi saat pandemi Covid-19 ini, lanjutnya, perusahaan konsumer besar akan semakin merajai pangsa pasar di Indonesia karena memiliki struktur keuangan yang solid untuk melakukan ekspansi.

Industri makanan menurutnya jauh lebih menguntungkan dibandingkan minuman karena akses untuk mendapatkan air yang sangat mudah di seluruh penjuru wilayah Indonesia.  

INDUSTRI ROKOK

Honky menilai industri rokok pun cenderung masih bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Ia memberikan gambaran filosofi lama bahwa rokok dan alkohol adalah dua barang utama penghilang stres yang sangat populer di dunia.

“Sekarang mungkin banyak orang makan cokelat, main gim, okelah. Tapi secara umum, yang pertama, stress-relievers itu cuma ada dua, rokok dan alkohol,” tegasnya.

Menurutnya, orang Indonesia, secara umum tidak minum alkohol dan mayoritas lebih memilih untuk menghisap rokok untuk menghilangkan stres. Maka dari itu, bisnis rokok di Indonesia tetap berkembang hingga saat ini.

Djarum Group juga menekankan bisnis yang dijalankannya selalu berhubungan dengan consumer dan komoditas terpilih yang berbasis pada jangka panjang. Selama sepuluh tahun terakhir pun, Djarum Group sudah mulai merambah bisnis e-commerce dengan meluncurkan Blibli.com dan Tiket.com sebagai platform utama.

“Kita sudah tahu, itu pasti rugi dulu di depan dan panjang. Tapi kalau tidak masuk, ya ketinggalan,” pungkasnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper