Bisnis.com, JAKARTA — Pusat perbelanjaan Sarinah yang berada di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, akan melakukan seleksi dan penyesuaian terhadap gerai atau penyewa yang akan kembali berusaha di lokasi tersebut.
Direktur Ritel PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati menjelaskan bahwa sejalan dengan transformasi bisnis yang dilakukan, Sarinah juga akan melakukan perubahan baik dari segi fisik yakni pemugaran gedung maupun konsep bisnis.
"Konsep bisnis juga akan disesuaikan dengan konsep bisnis Sarinah after transformation. Jadi, akan ada penyesuaian-penyesuaian, mereka [penyewa] tetap welcome dengan seleksi dan penyesuaian konsep baru," kata Fetty pada web seminar, Kamis (14/5/2020).
Fetty menjelaskan bahwa transformasi bisnis yang dilakukan salah satunya renovasi Gedung. Hal ini telah direncanakan sejak akhir 2019 agar Sarinah menjadi mal dan etalase pemasaran produk UKM Tanah Air.
Rencananya, renovasi gedung Sarinah akan dimulai pada Juni 2020. Oleh karena itu, Sarinah pun telah meminta para mitra penyewa untuk mengosongkan produk-produknya sampai akhir Mei ini.
Salah satu gerai yakni McDonald's Indonesia bahkan menutup secara permanen sejak Minggu, 10 Mei lalu. Gedung Sarinah menjadi lokasi gerai perdana McDonald's Indonesia sejak 1991. Penutupannya secara permanen pun turut menarik perhatian masyarakat.
Baca Juga
"Kemarin memang kejadian McDonald's dan publikasinya, tidak lain terkait dengan project transformasi Sarinah yang sudah dicanangkan dari tahun lalu. Hanya saja, pelaksanaannya baru dilakukan sekarang," kata Fetty.
Sebelumnya, Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa memaparkan ada sejumlah perubahan setelah gedung Sarinah direnovasi, salah satunya akan dibangun experience zone.
Experience zone, kata Ngurah Yasa, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk melihat budaya Indonesia, baik dari segi pariwisata, sejarah, permainan hingga kuliner.
"Kita tahu sekarang orang ke toko bukan cuma untuk berbelanja, mereka juga butuh ruang untuk berekspresi. Seperti disampaikan oleh Menteri BUMN, Sarinah harus tampil lebih friendly lagi, tidak jadul," kata Ngurah Yasa.