Bisnis.com, JAKARTA — Perum Perumnas tengah menggodok restrukturisasi pinjaman usai melunasi surat utang medium term notes (MTN) sebesar Rp200 Miliar pada pekan lalu.
Direktur Keuangan Perum Perumnas Muhammad Hanugroho mengatakan keputusan untuk melunasi MTN adalah upaya memberikan perhatian khusus sekaligus menjaga kepercayaan pemangku kepentingan, terutama para investor dan konsumen.
"Kami terus berupaya menerapkan prinsip kehati-hatian, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang tengah terjadi. Namun di sisi lain kepercayaan stakeholder juga merupakan kunci penting bagi korporasi yang harus kami prioritaskan," katanya melalui keterangan resmi, Selasa (12/5/2020).
Setelah ini, lanjutnya, perseroan bakal menggodok rencana restrukturisasi keuangan dan operasional secara menyeluruh sebagai bagian komitmen kepada investor, perbankan dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu dia berharap pandemi Covid-19 dapat segera teratasi dalam waktu dekat sehingga perekonomian dapat berjalan normal. Dengan begitu perseroan dapat berperan aktif sebagai motor penggerak dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan perseroan memiliki 81 proyek aktif di seluruh Indonesia dengan rata-rata pembangunan sekitar 15.000 unit per tahun.
Perumnas, lanjutnya, dituntut pada komitmennya untuk mendukung program Pemerintah guna memenuhi penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Ini pula yang membuat kami pada komitmennya dalam menjaga laju produksi melalui proses konstruksi yang tengah dikerjakan baik pada kawasan rumah tapak maupun rumah susun sehingga target penyelesaian hingga serah terima produk kepada konsumen tetap pada target waktu yang telah ditentukan," kata Budi.
Menurutnya perseroan menyiapkan beragam strategi melalui pemanfaatan sistem online yang bekerjasama dengan pihak perbankan seperti BTN dan Bank Mandiri. Dan tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan pada institusi keuangan lainnya. Hal ini akan terus digenjot untuk kestabilan pertumbuhan bisnis.