Bisnis.com, JAKARTA — Ombudsman RI Perwakilan Aceh menyoroti pelayanan air bersih di Kota Banda Aceh yang dikelola PDAM Tirta Daroy menyusul banyak keluhan masyarakat.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Taqwaddin Husin mengatakan bahwa selama ini masyarakat terutama pelanggan Tirta Daroy mengeluhkan suplai air bersih yang belum maksimal.
"Keluhan masyarakat ini sering kami dapatkan dari pemberitaan media. Kendati banyak keluhan, hingga kini kami belum menerima secara resmi pengaduan masyarakat terkait pelayanan air bersih," kata Taqwaddin, Selasa (12/5/2020).
Dia menyebutkan bahwa Ombudsman RI Perwakilan Aceh sudah mengajak PDAM Tirta Daroy berdiskusi secara virtual dengan masyarakat menyoal permasalahan pelayanan air bersih tersebut.
Dari diskusi tersebut terungkap bahwa manajemen PDAM Tirta Daroy mengakui masih banyak kekurangan pelayanan selama ini. Kondisi diperparah dengan instalasi yang sebagian besar dibangun tahun 1970-an.
Direktur PDAM Tirta Daroy T. Novizal Aiyub menyebutkan bahwa 70 persen pipa distribusi air dibangun pada 1975 dan berukuran kecil sehingga proses aliran air menjadi lambat.
Baca Juga
Selain itu, pipa juga mengalami kebocoran serta pelanggan menggunakan pompa hisap sehingga terjadi rebutan air yang menyebabkan distribusi air di wilayah yang jauh menjadi berkurang.
"Pelayanan kami juga tergantung listrik PLN. Jika listrik mati, proses distribusi air bersih terhenti. Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan air bersih di Kota Banda Aceh," kata Novizal.
Sementara itu, Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar mengapresiasi kinerja manajemen PDAM yang sudah bekerja keras membenahi persoalan air bersih di Ibu Kota Provinsi Aceh tersebut
"PDAM Tirta Daroy saat ini sudah memiliki 1.500 kilometer jaringan pipa dengan 63.000 pelanggan. Kami berharap PDAM Tirta Daroy mampu memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Banda Aceh," kata Farid.