Bisnis.com, JAKARTA – SKK Migas memperkirakan 2 Proyek hulu minyak dan gas bumi yang direncanakan onstream tahun ini bakal molor karena masih terganjal sejumlah kendala.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan bahwa proyek Lapangan MSTB (Phase 1-EPF) yang dikerjakan oleh EMP Mallacca Strait dan proyek Lapangan Meliwis yang dikerjakan oleh Ophir Indonesia diperkirakan mundur.
Untuk proyek Lapangan MSTB yang semula direncanakan onstream pada kuartal III/2020 akan mundur hingga akhir 2020.
Julius mengatakan, penyebab mundurnya proyek tersebut karena masalah keekonomian 3 sumur pengembangan.
Sementara itu, untuk proyek pengembangan Lapangan Meliwis yang sebelumnya dijadwalkan onstream pada Juni 2020 juga mundur hingga akhir tahun.
Mundurnya jadwal produksi, kata Julius, disebabkan oleh masalah operasional pada proses pengeboran, sehingga memerlukan waktu lebih untuk side tracking.
Baca Juga
"Kemungkinan akan mundur, tapi kami sedang usahakan untuk tetap bisa onstream di 2020 ini," katanya kepada Bisnis, Rabu (6/5/2020).
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebutkan bahwa bahwa dengan keterbatasan sumber daya manusia dan keterbatasan mobilisasi pada saat masa darurat Covid-19, membuat sejumlah proyek berpotensi mundur.
Namun, dia mengatakan bahwa mundurnya sebagian besar proyek masih bisa diupayakan onstream pada tahun ini, kecuali untuk proyek Lapangan Merakes yang dikerjakan oleh Eni East Sepinggan.
"Merakes dari yang tadinya di kuartal III/2020 akan mundur jadi awal tahun 2021," katanya.
Pada kuartal I/2020, 4 proyek telah berhasil onstream tepat waktu yakni Lapangan Buntal-5, Power PLant Sembakung, Lapangan Randugunting, dan Grati Pressure Low.
Sementara itu, Proyek Bukit Tua Phase-3 menjadi proyek kelima yang telah onstream dari sebelas proyek yang ditargetkan oleh SKK Migas pada 2020.
Proyek pengembangan Lapangan Bukit Tua Phase-3 yang dikerjakan oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd menyerap dana investasi sebesar US$15,1 juta.
Proyek yang berada di perairan Madura, Jawa Timur didesain untuk menambah produksi gas sebesar 31,5 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) dan minyak sebesar 3.182 barel minyak per hari (BOPD).
"Proyek pengembangan Bukit Tua Phase-3 merupakan proyek yang sangat penting mengingat tambahan produksi migas yang dihasilkan cukup besar yang akan sangat bermanfaat bagi konsumen khususnya di Jawa Timur," ungkapnya.