Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSBB dan Larangan Mudik, Tarif Angkutan Udara Turun hingga 24 Persen

Kelompok pengeluaran transportasi pada April 2020 tercatat mengalami deflasi 0,42 persen dengan andil terhadap deflasi 0,05 persen.
Sejumlah penumpang berada di konter check-in di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi jumlah penumpang pada kuartal I/2020 bisa berkurang sebesar 218.000 orang atau sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu akibat wabah virus corona (COVID-19) yang menyebabkan aktivitas penerbangan domestik dan internasional berkurang. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah penumpang berada di konter check-in di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi jumlah penumpang pada kuartal I/2020 bisa berkurang sebesar 218.000 orang atau sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu akibat wabah virus corona (COVID-19) yang menyebabkan aktivitas penerbangan domestik dan internasional berkurang. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan larangan mudik untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) berdampak pada sektor transportasi, khususnya angkutan udara.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan kelompok pengeluaran transportasi pada April 2020 tercatat mengalami deflasi 0,42 persen dengan andil terhadap deflasi 0,05 persen.

"Tarif angkutan udara menyumbang deflasi cukup besar. Ini terjadi karena pembatasan sosial berskala besar [PSBB] dan larangan mudik," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (5/3/2020).

Dia menuturkan penerapan dua kebijakan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 secara otomatis berdampak pada turunnya permintaan jasa angkutan udara.

BPS bahkan mencatat telah penurunan tarif transportas udara hingga di atas 20 persen di beberapa kota di Indonesia.

"Penurunan [harga tiket pesawat] tertinggi terjadi di Manado sebesar 24 persen dan Lhokseumawe dimana tiket pesawat turun 20 persen," imbuhnya.

BPS mencatat inflasi selama bulan April 2020 sebesar 0,08 persen month to month (mtm). Wabah corona membuat penurunan daya beli di sejumlah daerah.

Inflasi April 2020 ini lebih rendah dari inflasi Maret sebesar 0,10 persen. Inflasi tahun kalender per April 2020 sebesar 0,8 persen dan inflasi tahun ke tahun 2,67 persen.

Dari 90 kota yang dikalkulasi BPS, 19 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Baubau 0,88 persen dan terendah di Cirebon, Depok dan Balikpapan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper