Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I menyebutkan tren permintaan penerbangan ekstra untuk mengangkut logistik ini lebih awal terjadi di Bandara Sentani Jayapura.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan sejak penerapan kebijakan Gubernur Papua untuk menutup akses masuk orang atau penumpang baik melalui laut maupun udara pada 26 Maret 2020. Alhasil, penerbangan dari dan ke Bandara Sentani Jayapura hanya melayani penerbangan kargo saja.
Dia menambahkan tren penambahan penerbangan kargo tersebut juga terjadi di Bandara SAMS Sepinggan yang dilakukan sejak 10 April 2020 dan terus berlanjut hampir setiap hari dengan 2 penerbangan per harinya (datang dan berangkat) hingga 28 April 2020.
“Adapun maskapai yang mengajukan tambahan penerbangan tersebut di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, dan Sriwijaya Air dengan tujuan Jakarta-Cengkareng, Makassar, dan Palu,” jelasnya dalam siaran pers yang dikutip, Jumat (1/5/2020).
Sementara itu, lanjutnya, di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sejak 25 April tercatat sebanyak 62 penerbangan kargo yang terdiri atas 33 kedatangan dan 29 keberangkatan. Pergerakan kargo tersebut sebesar 432.380 kg. Penerbangan kargo dilakukan oleh maskapai Garuda Indonesia, Wings Air, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, My Indo Airlines, Trigana Air, Cardig Air dengan tujuan Timika, Jakarta-Cengkareng, Ambon, Babo (Papua Barat), Jakarta-Halimperdanakusuma, Balikpapan, Surabaya, Sorong, Sentani, Soroako (Sulawesi Selatan), Kendari.
Adapun, secara total penerbangan kargo di sembilan bandara Angkasa Pura I pada 25-28 April 2020 yaitu 409 penerbangan (204 kedatangan dan 205 keberangkatan) dengan total kargo sebanyak 2.315.627 kg.
Baca Juga
Pihaknya menjelaskan tiga bandara utama dengan trafik kargo tertinggi pada periode ini yaitu Bandara Sentani Jayapura dengan 243 penerbangan (121 kedatangan dan 122 keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 1,124 juta kg. Selanjutnya, bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 62 penerbangan (33 kedatangan dan 29 keberangkatan) dan trafik kargo sebesar 432.380 kg.
Selanjutnya, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 17 penerbangan (8 kedatangan dan 9 keberangkatan) dan pergerakan kargo sebesar 204.284 kg.