Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diamuk Corona, Ekonomi AS Terkontraksi 4,8 Persen pada Kuartal I/2020

Rekor ekspansi ekonomi Amerika Serikat (AS) putus sudah. Untuk pertama kalinya sejak 2014, ekonomi Negeri Paman Sam terkontraksi akibat amukan pandemi virus corona (Covid-19).
Seorang petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS berbicara dengan seorang pria di pelabuhan masuk San Ysidro di Tijuana, Meksiko, pada 26 November 2018./Bloomberg/Luis Antonio Rojas
Seorang petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS berbicara dengan seorang pria di pelabuhan masuk San Ysidro di Tijuana, Meksiko, pada 26 November 2018./Bloomberg/Luis Antonio Rojas

Bisnis.com, JAKARTA – Rekor ekspansi ekonomi Amerika Serikat (AS) putus sudah. Untuk pertama kalinya sejak 2014, ekonomi Negeri Paman Sam terkontraksi akibat amukan pandemi virus corona (Covid-19).

Departemen Perdagangan AS pada Rabu (29/4) melaporkan ekonomi AS terkontraksi 4,8 persen secara tahunan pada kuartal I/2020, kontraksi pertama sejak 2014 yang saat itu mencatat minus 1,1 persen.

Tak hanya menjadi penurunan terburuk sejak 2008, kontraksi pada kuartal pertama tahun ini juga lebih buruk daripada proyeksi median ekonom dalam survei Bloomberg untuk penurunan 4 persen.

Kontraksi tersebut dialami karena upaya yang dilancarkan untuk membendung persebaran virus corona telah memaksa banyak perusahaan di AS tutup dan konsumen tidak keluar dari rumah masing-masing.

“Penurunan pada kuartal pertama dipimpin oleh penurunan belanja konsumen yang paling tajam sejak 1980 dan penurunan dalam investasi bisnis dengan laju tercepat dalam hampir 11 tahun,” terang Departemen Perdagangan AS.

Laporan ini mengungkapkan pukulan berskala besar untuk output AS akibat pandemi Covid-19 dan pembekuan aktivitas perekonomian.

Ketika pemerintah AS dan negara-negara bagian memperdebatkan kapan akan mencabut pembatasan pada perusahaan dan sekolah-sekolah, masih ada keraguan seputar lamanya perlambatan ekonomi dan bentuk pemulihan.

Harapan awal untuk rebound yang cepat telah memudar dengan sebagian besar analis mengasumsikan lompatan dalam aktivitas setelah pandemi virus ini berlalu akan diikuti oleh kembalinya pertumbuhan yang lebih lambat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper