Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil memproduksi tembaga 127 juta pon dan produksi emas sebanyak 139.000 ounces.
Berdasarkan laporan operasi dan keuangan kuartal I 2020, Freeport-McMoRan Inc., produksi tembaga Freeport Indonesia sepanjang periode Januari hingga Maret 2020 sebanyak 127 juta pon. Jumlah tersebut menurun 21 persen dari realisasi periode yang sama 2019 sebanyak 174 juta pon.
Penurunan juga terjadi pada produksi emas Freeport Indonesia kuartal I 2020 tercatat sebanyak 139.000 ounces, merosot tajam sebesar 40,85 persen dari realisasi produksi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 235.000 ounces.
President & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan kegiatan produksi bijih di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave dan Deep Level Level Zone (DMLZ) berjalan sesuai rencana di tengah Pandemi Virus Corona (Covid-19).
PTFI telah mengimplementasikan serangkaian tindakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lokasi operasinya yang terpencil di Papua dan telah berhasil menjaga kesehatan tenaga kerjanya sambil terus membuat kemajuan penting dalam meningkatkan produksi dari bijih bawah tanahnya.
Selama kuartal pertama 2020, PTFI mencapai kemajuan tambahan dalam meningkatkan tingkat penambangan dengan menambahkan 49 drawbell baru di Deep Level Level Zone (DMLZ) dan tambang bawah tanah Grasberg Block Cave untuk membangun skala.
Rerata produksi harian bijih dari tambang bawah tanah DMLZ dan Grasberg Block Cave sekitar 37.500 metrik ton bijih per hari.
"Capaian ini sedikit di atas perkiraan dan 44 persen di atas rata-rata kuartal keempat tahun 2019," ujarnya dalam siaran pers conference call yang dilaksanakan akhir pekan lalu.
Menurutnya, capaian PTFI pada kuartal I ini menunjukkan perusahaan tetap berada pada rencana. Kendati demikian, PTFI menurunkan target penjualan tembaga menjadi 742 juta pon sepanjang tahun ini turun sebesar 1 persen dari target awal sebanyak 750 juta pon. Lalu untuk target penjualan emas tak mengalami penurunan atau tetap sebesar 775.000 ounces.
"Ini sejalan secara global Freeport McMoran memangkas target penjualan tembaganya sekitar 11 persen sebagai dampak pandemi Covid-19," katanya.
Kendati demikian, PTFI terus meningkatkan tingkat produksi dan menargetkan dapat memproduksi tembaga sebanyak 1,4 miliar pon dan 1,4 juta ons emas pada 2021. Lalu ditargetkan penjualan mencapai puncak tertinggi pada 2023 yaitu untuk tembaga sebesar 1,7 miliar pon dan emas mencapai 1,8 juta ounces.
"Keberhasilan penyelesaian ramp up ini diharapkan memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan rerata produksi tahunan untuk beberapa tahun ke depan sebesar 1,55 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ons emas dengan rerata biaya tunai bersih per unit sekitar US$0,20 per pon," tutur Richard.