Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Komsumsi Listrik PLN Merata di Wilayah Operasi

PLN mengungkapkan, konsumsi listrik di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi mengalami penurunan.
Petugas memasang kabel tegangan tinggi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Petugas memasang kabel tegangan tinggi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) mengungkapkan dampak operasional di masing-masing wilayah kerja akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan dari sisi wilayah, Covid-19 berdampak pada menurunnya beban listrik di Pulau Jawa hingga minus 10 persen.

Dampak Covid-19 yang terjadi di Pulau Jawa ini berbeda dengan yang terjadi di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Bali.

Perbedaan tersebut dipengaruhi beberapa faktor yakni apakah wilayah tersebut memiliki kawasan industri yang berhenti beroperasi akibat Covid-19 atau tidak, seberapa besar berhentinya aktivitas ekonomi di wilayah tersebut, dan berapa banyak pusat perbelanjaan, perkantoran maupun komersial lainnya.

Pulau Jawa, lanjutnya, merupakan kawasan industri dan ekonomi terbesar dimana tentu dampaknya sangat signifikan Covid 19 ini.

Salah satunya, wilayah Jawa Barat yang memiliki kawasan ekonomi terbesar san juga epicentrum Pandemi Covid-19 sehingga seluruh aktivitas ekonomi mengalami kendala.

"Di pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, ekonominya mengandalkan sumber daya alam sehingga penurunannya enggak signifikan dibandingkan dari pulau Jawa. Di pulau Sumatra, pembangunan infrastruktur juga masih signifikan berkontribusinya pada penggunaan listrik sehingga dampak penurunan enggak sebesar di Jawa. Terlebih Sumatra bukan epicentrum," katanya, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (22/4/2020).

Untuk pulau Bali, penurunan komsumsi listrik sangat besar dibandingkan dengan daerah lain yakni mencapai 50 persen. Hal itu dikarenakan pulau Bali berfokus pada pariwisata dimana demand wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik menurun drastis dan juga tidak beroperasi perhotelan di pulau Dewata.

"Paling tinggi penurunan listrik di Bali, hotel enggak beroperasi, tamunya turun drastis,"

Sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali selama beberapa minggu terakhir terus mengalami penurunan permintan. Penurunan sistem Jawa-Bali pada minggu kedua April tahun ini sebesar -9,55 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Untuk sistem energi di Kalimantan Barat pada peda minggu kedua April menurun 1,81 GWh (Giga Watt Hour) atau sebesar 3,97 persen dari periode yang sama tahun 2009. Penurunan sistem kelistrikan di Kalimantan Barat ini baru terjadi di minggu kedua April. Pada akhir Maret hingga awal April, di sistem kelistrikan Kalimantan mengalami kenaikan sebesar 5,82 persen atau sebesar 2,53 GWh.

Penurunan juga terjadi sistem Sulawesi bagian Selatan dimana menurun pada minggu kedua April sebesar 3,16 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Untuk di wilayah Kalimantan Selatan-Tengah-Timur (KalSelTengTim) interkoneksi juga mengalami penurunan permintaan pada Minggu kedua April dimana terjadi kenaikan 2,29 persen atau sebesar 3,49 GWh dari periode yang sama tahun lalu.

Kendati tak mengalami minus pertumbuhannya, namun tren sistem kelistrikan di wilayah ini menunjukkan tren penurunan pertumbuhan dari sejak minggu kedua Maret dimana kenaikan penggunaan listrik 18,23 persen atau sebesar 26,12 GWh.

Sistem wilayah Sulawesi bagian utara, lanjut Zulkifli, tak mengalami pertumbuhan yang minus meski terjadi penurunan pertumbuhan sejak 9 Maret hingga 11 April tahun ini.

Pada Minggu kedua Maret, di sistem Sulawesi bagian Utara mengalami pertumbuhan sebesar 8,14 persen. Lalu menurun menjadi hanya tumbuh 0,61 persen di minggu kedua April bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan minus juga terjadi di sistem kelistrikan Sumatra dimana pada minggu kedua April turun sebesar 2,08 persen dari periode yang sama tahun lalu. Padahal pada minggu pertama April, masih ada kenaikan pertumbuhan sebesar 4,87 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Untuk sistem ketenagalistrikan dj wilayah Nusa Tenggara Timur mengalami tren penurunan permintan dari sejak awal Maret tahun ini dimana kenaikan penggunaan listrik sebesar 7,9 persen.

Bahkan pada Minggu kedua bulan Maret ada kenaikan sebesar 21,5 persen dari periode yang sama tahun lalu. Namun menurun pertumbuhannya pada Minggu kedua bulan April yang hanya sebesar 0,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper