Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi pembiayaan utang tercatat masih lambat di tengah wabah Covid-19. Per Maret 2020 realisasi pembiayaan utang tercatat baru mencapai Rp76,5 triliun atau terkontraksi -57,2% (yoy).
Perlambatan sangat terlihat terutama pada pembiayaan utang melalui SBN yang terealisasi sebesar Rp83,9 triliun atau mengalami kontraksi -54,8% (yoy) dibandingkan Maret tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ke depan realisasi pembiayaan anggaran bakal menantang karena rendahnya likuiditas akibat tingginya ketidakpastian serta adanya tendensi flight to safe haven.
Baca Juga
"Ke depan, postur pembiayaan akan berubah seiring dengan pendapatan yang tertekan dan belanja yang bertumbuh," kata Sri Mulyani, Jumat (17/4/2020).
Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, tercatat sudah ada tekanan pada IHSG dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terhitung sejak pekan ketiga Februari 2020.
Capital outflow dari pasar keuangan domestik per Maret 20202 mencapai Rp126,8 triliun. Hal ini merupakan capital outflow terbesar terhitung sejak 2007. Secara year to date, capital outflow dari instrumen saham dan SBN sejak Januari hingga 14 April 2020 mencapai Rp156,3 triliun.