Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Ramal Ekonomi Global Susut 3 Persen pada 2020, Bagaimana Indonesia?

Di tengah suramnya prospek perekonomian global, negara-negara emerging market di Asia diramal bakal mencatatkan tingkat pertumbuhan yang positif pada 2020.
Logo The International Monetary Fund (IMF)./Reuters
Logo The International Monetary Fund (IMF)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah suramnya prospek perekonomian global, negara-negara emerging market di Asia diramal bakal mencatatkan tingkat pertumbuhan yang positif pada 2020.

Melalui laporan World Economic Outlook, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memprediksi emerging markets Asia akan menjadi satu-satunya kawasan dengan tingkat pertumbuhan positif yakni 1,0 persen tahun ini.

Ekonomi sejumlah negara di kawasan tersebut diproyeksi akan tumbuh dengan laju moderat, termasuk India (1,9 persen) dan Indonesia (0,5 persen). Sebaliknya, beberapa negara lain diperkirakan akan mengalami kontraksi tajam seperti Thailand (-6,7 persen).

Sementara itu, di China, sejumlah indikator seperti produksi industri, penjualan eceran, dan investasi aset tetap (fixed asset investment) menunjukkan bahwa kontraksi dalam aktivitas ekonomi pada kuartal pertama dapat mencapai sekitar 8 persen y-o-y.

“Meski mengalami rebound tajam sepanjang sisa tahun dan mendapat dukungan fiskal yang cukup besar, ekonomi [China] diproyeksi akan tumbuh rendah sebesar 1,2 persen pada 2020,” tulis IMF dalam laporannya yang dirilis pada Selasa (14/4/2020).

Kawasan lainnya di dunia diperkirakan akan mengalami perlambatan yang parah hingga kontraksi dalam hal aktivitas ekonomi, termasuk Amerika Latin (-5,2 persen), Timur Tengah dan Asia Tengah (-2,8 persen), dan sub-sahara Afrika (-1,6 persen).

Adapun prospek jangka pendek untuk negara-negara pengekspor minyak telah memburuk secara signifikan menyusul jatuhnya harga minyak mentah sejak awal tahun. Tingkat pertumbuhan untuk kelompok negara ini diramal bakal berkontraksi mencapai -4,4 persen pada 2020.

Secara keseluruhan, ekonomi kelompok negara-negara berkembang dan emerging market diproyeksi akan berkontraksi sebesar -1,0 persen tahun ini. Dengan mengecualikan China, tingkat pertumbuhan untuk kelompok ini diperkirakan bakal menyusut -2,2 persen.

Dalam laporan yang disampaikan untuk pertama kalinya sejak wabah penyakit virus corona (Covid-19) mengemuka ini, organisasi internasional itu juga memperingatkan bahwa kontraksi dan pemulihan ekonomi dunia akan mengarah ke skenario terburuk dari yang diperkirakan jika virus corona bertahan atau kembali mencuat.

Ekonomi global pun diprediksi akan menyusut 3 persen pada 2020. Prediksi tersebut berbanding terbalik dengan proyeksi yang disampaikan pada awal tahun dimana ekonomi dunia diperkirakan bakal berekspansi sebesar 3 persen.

"Krisis ini berbeda dari yang sebelumnya. Seperti halnya dalam perang ataupun krisis politik, ada ketidakpastian yang berlanjut tentang durasi dan intensitas guncangan," tulis Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper