Bisnis.com, JAKARTA — DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia menyatakan bahwa konstruksi proyek properti masih berjalan di tengah adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar di Bogor, Depok, dan Bekasi yang mulai berlaku hari ini.
Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa pengerjaan konstruksi utamanya rumah tapak berjalan dengan menerapkan jaga jarak fisik dengan orang lain.
"Kebutuhan properti itu sangat mendesak, sampai saat ini masih jalan pembangunan konstruksinya. Jadi, kita slowing down saja [pengerjaannya], tapi semua masih jalan," tuturnya pada Bisnis, Rabu (15/4/2020).
Dalam catatan Bisnis, REI beranggotakan 6.210 di 34 provinsi dengan 5.200 anggota adalah pengembang menengah bawah yang bermain di perumahan subsidi.
Totok mengatakan bahwa pengembang tidak mungkin untuk menghentikan secara total proses pengerjaan konstruksi proyek. Alasannya, pengembang akan kesulitan lagi untuk memulainya.
Apalagi, katanya, jika pemerintah sampai memutuskan untuk memberlakukan karantina wilayah, hal itu akan membutuhkan waktu lagi setidaknya 6 bulan bagi sektor properti untuk masa pemulihan.
Baca Juga
Kendati masih berjalan, Totok mengaku khawatir terhadap industri pendukung sektor properti seperti keramik dan lain-lain tidak bisa berjalan secara maksimal di tengah wabah Covid-19.
"Saat ini produksinya harus suplai terus, juga mulai dari konstruksinya seperti besi," kata dia.
Sebelumnya, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) memastikan bahwa pengerjaan proyek hunian bersubsidi akan terus berlanjut menyusul akan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar di tiga wilayah Jawa Barat yakni Bogor, Depok, dan Bekasi.
Pengerjaan proyek hunian bersubsidi untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah itu akan mengedepankan protokol pencegahan virus corona jenis baru (Covid-19) yang dikeluarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Pengerjaan proyek [di Bogor, Depok, Bekasi] jalan terus, akan tetapi agak lambat progres [pembangunan] di lapangan," ujar Wakil Ketua Umum DPP Apersi Yoyo Sugeng Triyogo kepada Bisnis.