Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, wabah corona telah melanda 210 negara, sehingga berdampak kepada perekonomian global.
Dalam rapat kerja pembahasan RUU Cipta Kerja dengan Badan Legislatif DPR, Airlangga mengatakan pada awalnya Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 3,3 persen. Namun adanya wabah corona, membuat sejumlah lembaga peneliti memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia bisa anjlok ke level -2.2 persen.
“Pertumbuhan ekonomi bisa -2,2%. Ini penilaiannya bervariasi di berbagai rating agency. Ekonomi dunia pun sudah menyusut US$5 triliun,” katanya, Selasa (14/4/2020).
Dia melanjutkan, dampak dari kondisi tersebut beberapa negara telah mengeluarkan strategi. Salah satunya India yang melakukan lockdown yang malah justru menurunkan perekonomian nasionalnya hingga US$100 miliar. Hal itu membuat India sedang mencari strategi lain.
“Di sektor keuangan, selain Indonesia, di negara lain juga turun. Di Indonesia terjadi capital outflow,” ujarnya.
Adapun, terkait dampaknya terhadap ekonomi nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia dia memprediksi pada tahun ini hanya akan tumbuh 2,3 persen
“Kondisi itu berdampak pada peningkatan kemiskinan dan pengangguran. jumlah penganggur meningkat dan wilayah yang terdampak paling besar yakni Jawa, kemudian Sumatera dan Bali-Nusa Tenggara. Tingkat pengangguran terbuka yang awalnya ditargetkan turun ke 5 persen, tahun ini bisa naik ke 7 persen, kemiskinan akan naik ke 9,9 persen,” katanya.