Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Global Diprediksi -2,2 Persen Bagaimana Dampaknya Ke RI?

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan sangat terdampak oleh adanya wabah corona.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan sebelum memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Kebijakan Stimulus ke-2 Dampak COVID-19 tingkat menteri di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Dalam Rakor tersebut dihasilkan beberapa hal salah satunya mencangkup PPH Pasal 21 yang akan ditanggung Pemerintah untuk industri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan sebelum memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Kebijakan Stimulus ke-2 Dampak COVID-19 tingkat menteri di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Dalam Rakor tersebut dihasilkan beberapa hal salah satunya mencangkup PPH Pasal 21 yang akan ditanggung Pemerintah untuk industri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, wabah corona telah melanda 210 negara, sehingga berdampak kepada perekonomian global.

Dalam rapat kerja pembahasan RUU Cipta Kerja dengan Badan Legislatif DPR, Airlangga mengatakan pada awalnya Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 3,3 persen. Namun adanya wabah corona, membuat sejumlah lembaga peneliti memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia bisa anjlok ke level -2.2 persen.

“Pertumbuhan ekonomi bisa -2,2%. Ini penilaiannya bervariasi di berbagai rating agency. Ekonomi dunia pun sudah menyusut US$5 triliun,” katanya, Selasa (14/4/2020).

Dia melanjutkan, dampak dari kondisi tersebut beberapa negara telah mengeluarkan strategi. Salah satunya  India yang melakukan lockdown yang malah justru menurunkan perekonomian nasionalnya hingga US$100 miliar. Hal itu membuat India sedang mencari strategi lain.

“Di sektor keuangan, selain Indonesia, di negara lain juga turun. Di Indonesia terjadi capital outflow,” ujarnya.

Adapun, terkait dampaknya terhadap ekonomi nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia dia memprediksi pada tahun ini hanya akan tumbuh 2,3 persen

“Kondisi itu berdampak pada peningkatan kemiskinan dan pengangguran. jumlah penganggur meningkat dan wilayah yang terdampak paling besar yakni Jawa, kemudian Sumatera dan Bali-Nusa Tenggara. Tingkat pengangguran terbuka yang awalnya ditargetkan turun ke 5 persen, tahun ini bisa naik ke 7 persen, kemiskinan akan naik ke 9,9 persen,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper