Bisnis.com, JAKARTA - Produsen dan negara mitra OPEC sepakat memangkas produksi global minyak mentah sekitar 10% setelah penurunan permintaan yang disebabkan oleh penguncian (lockdown) akibat wabah Virus Corona.
Kesepakatan itu, yang dicapai kemarin melalui konferensi video, adalah pengurangan terbesar dalam produksi minyak yang pernah disepakati.
OPEC +, yang terdiri dari produsen minyak dan negara mitra termasuk Rusia, mengumumkan rencana kesepakatan itu pada 9 April, tetapi Meksiko menolak pemotongan tersebut.
OPEC belum mengumumkan kesepakatan itu, tetapi masing-masing negara telah mengkonfirmasi hal itu seperti dikutip BBC.com, Senin (13/4/2020).
Satu-satunya detail yang telah dikonfirmasi sejauh ini adalah pemangkasan 9,7 juta barel per hari oleh produsen dan negara mitra OPEC.
Presiden AS Donald Trump dan Menteri Energi Kuwait, Khaled Ali Mohammed al-Fadhel serta Kementerian Energi Arab Saudi telah mengkonfirmasi kesepakatan itu.
Permintaan minyak global diperkirakan turun sepertiga karena lebih dari tiga miliar orang dikurung di rumah mereka karena wabah Virus Corona.
Pemotongan 15 persen pasokan mungkin tidak cukup untuk menahan penurunan harga, menurut perkiraan bank Goldman Sachs dan UBS seperti dikutip Aljazeera.com.
Brent diperkirakan akan turun kembali menjadi US$20 per barel dari US$32 saat ini dan US$70 pada awal tahun.