Bisnis.com, JAKARTA – DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia menyatakan pembangunan proyek properti di Ibu Kota sebagian besar terhenti menyusul penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang berlaku mulai Jumat (9/4/2020).
Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan penghentian pengerjaan proyek tersebut seiring dengan adanya aturan Peraturan Menteri Kesehatan No. 9/2020 untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Di PSSB [DKI Jakarta], sektor properti tidak ada pengecualian. Jadi, sementara terpaksa berhenti dulu," ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (9/4/2020).
Meskipun demikian, Totok menyadari bahwa di dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 9/2020 tersebut memang tidak secara gamblang menyinggung soal pembatasan pengerjaan kontruksi proyek.
Namun, dia menyimpulkan bahwa sektor usaha properti tidak masuk ke dalam sektor yang diizinkan untuk beroperasi secara terbatas seperti delapan sektor lainnya seperti kesehatan, pangan, logistik, ritel, keuangan dan perbankan, komunikasi, industri strategis di ibu kota, dan energi.
Untuk itu, Totok memandang pengerjaan proyek pembangunan properti yang termasuk dalam sektor usaha di ruang lingkupnya otomatis harus mengikuti aturan tersebut.
Hanya saja, terlepas dari itu dia ingin memastikan lebih jauh apakah penghentian kontruksi proyek properti akan dijelaskan di Peraturan Gubernur sebagai aturan turunan landasan hukum PSBB tersebut.
“[Iya harus dipastikan melalui Pergub], tetapi kalau misalnya [pengerjaan kontruksi] berhenti sampai akhir bulan ini untuk kebaikan bersama kita harus nurut," tuturnya.
Di sisi lain, Totok juga mengatakan konsumen akan memaklumi adanya keterlambatan penyelesaian proyek properti di tengah kondisi saat ini. Lagi pula, sebagian besar proyek di Ibu kota merupakan gedung jangkung seperti apartemen untuk kelas menengah ke atas.
Untuk itu, dia memastikan bahwa pembangunan rumah sederhana di daerah lain akan terus berjalan mengingat kemungkinan besar PSBB tidak diterapkan di seluruh Indonesia.
"Kita juga sudah mengimbau ke anggota kalau pemerintah sampaikan untuk berhenti dulu pengerjaan proyek, ya, kita berhenti. Memang rugi untuk memulai lagi karena tidak gampang," ujar pengembang asal Jawa Timur itu.