Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) berupaya menggenjot produksi pupuk NPK dengan mengoperasikan Pabrik NPK Fusion II untuk menunjang diversifikasi produk serta sinergitas grup.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan telah mencanangkan program transformasi bisnis sebagai upaya bersiap diri menghadapi persaingan di masa mendatang dengan operasional yang lebih efisien, diversifikasi produk serta sinergitas.
“Ke depan kami juga semakin fokus kepada bisnis-bisnis anak perusahaan yang bergerak di bidang non pupuk sehingga dapat lebih berkontribusi terhadap kinerja holding”, kata Aas dalam siaran pers, Jumat (3/4/2020).
Menurutnya, salah satu upaya transformasi tersebut adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi produk non urea, salah satunya Pupuk NPK.
Dia menuturkan perkembangan terbarunya, PT Pusri Palembang, telah mengoperasikan Pabrik NPK Fusion II dengan kapasitas produksi sebesar 2 x 100.000 Metric Ton Per Year (MTPY). Adapun, Pabrik NPK Chemical PT PIM yang memiliki kapasitas 500.000 MTPY tersebut ditargetkan dapat rampung pada pertengahan 2021.
Di sisi lain, perseroan mampu menjual produk pupuk dengan total capaian sebesar 12.604.778 ton sepanjang 2019 sembari menjaga ketersediaan stok pupuk bersubsidi dalam negeri.
Baca Juga
Aas mengatakan realisasi tersebut setara dengan 96,65 persen dari rencana. Diakuinya, penurunan penjualan ini lebih dikarenakan penyesuaian alokasi Permentan yang menjadi 8,8 juta ton dari rencana semula 9,5 juta ton.