Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Dampak Covid-19 Sudah Terasa di Penerbangan Internasional

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah penumpang penerbangan internasional turun drastis dari 1,8 juta ke 1,1 juta pada Februari.
Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang yang akan masuk di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi jumlah penumpang pada kuartal I/2020 bisa berkurang sebesar 218.000 orang atau sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu akibat wabah virus corona (COVID-19) yang menyebabkan aktivitas penerbangan domestik dan internasional berkurang. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang yang akan masuk di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi jumlah penumpang pada kuartal I/2020 bisa berkurang sebesar 218.000 orang atau sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu akibat wabah virus corona (COVID-19) yang menyebabkan aktivitas penerbangan domestik dan internasional berkurang. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan dampak penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19 sudah terlihat pada penurunan penerbangan internasional.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah penumpang penerbangan internasional turun drastis 1,8 juta ke 1,1 juta pada Februari 2020.

"Seluruh negara membatasi atau melarang total, bisa dipahami negara lain membatasi," tuturnya, Rabu (1/4/2020).

Secara umum, angkutan udara month to month turun 8,08 persen menjadi 5,79 persen. Secara kasat mata, dampak Covid-19 belum terlalu dalam pada penerbangan domestik.

Adapun, kereta api termasuk commuter terekam 32,2 juta orang pada Februari atau turun 5,41 persen dari Januari. "Dampak corona juga belum terlihat, [ini] karena Februari lebih pendek dari pada Januari. Commuter line sehari sekitar 900.000 - 1 juta per hari," jelasnya.

Untuk angkutan darat, juga mengalami penurunan sebesar 12,67 persen. Penurunan terjadi karena kinerja kereta barang peti kemas Pulau Jawa dan penurunan angkutan komoditas batu bara.

"Angkutan laut 1,99 juta penumpang, turun 9,78 persen mtm, jumlah angkutan barang 4,06 persen mtm, sementara year on year masih naik 3,07 persen," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper