Bisnis.com,JAKARTA - Singapore Airlines Limited akan menawarkan semua pemegang saham ekuitas baru senilai 5,3 miliar dolar Singapura dan akan meningkatkan ekuitas hingga bernilai sebesar 9,7 miliar dolar Singapura melalui Obligasi Konversi selama 10 tahun menghadapi ketidakpastian dari pandemi virus corona atau Covid-19.
Chairman SIA Peter Seah menyampaikan keduanya akan ditawarkan secara pro-rata melalui mekanisme penawaran umum terbatas (rights issue). Selain itu, kedua penerbitan akan dinyatakan sebagai ekuitas dalam neraca perusahaan.
Perusahaan berniat untuk menggunakan dana hasil rights issue untuk mendanai kebutuhan modal dan pengeluaran operasional.
"Kedua penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu tersebut harus mendapat persetujuan pemegang saham pada rapat umum luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan dengan jadwal yang akan ditentukan kemudian,"jelasnya melalui keterangan resmi, Jumat (27/3/2020).
SIA juga telah mengatur fasilitas pinjaman jangka pendek senilai 4 miliar dolar Singapura dengan DBS Bank, mendukung persyaratan likuiditas jangka pendek perusahaan.
Pemegang saham terbesar SIA, Temasek Holdings menyebutkan akan mendukung resolusi ini dan membeli penuh sesuai hak yang dimiliki serta sisa yang masih ada dari kedua penerbitan tersebut.
Baca Juga
Peter mengakui sejak awal penyebaran wabah Covid-19, permintaan penumpang telah menurun secara drastis.
"Di tengah penutupan perbatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia. Kami bergerak cepat untuk mengurangi kapasitas dan menerapkan langkah-langkah pengurangan biaya," tegasnya.