Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Koperasi dan UMKM meminta masyarakat khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) segera mengubah pola manajemen bisnis. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir dampak pandemi virus corona atau Covid-19 yang makin dirasakan oleh industri.
Plt. Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Herustiati mengatakan sudah saatnya UMKM mulai mengubah pola manajemen bisnis dari konvensional menjadi digital dengan memanfaatkan data dan teknologi.
“Dengan digitalisasi KUMKM akan lebih mudah mengawasi bisnisnya secara real time sehingga bisa lebih fokus kepada hal-hal yg lebih penting seperti pengembangan usaha dan pelayanan prima kepada pelanggan,” ujar Ibu Herustiati dalam keterangan tertulis, Jumat (27/03/2020).
Untuk mendorong terjadinya perubahan, Kemenkop dan UMKM melakukan edukasi secara berkala kepada pelaku usaha di beberapa kota. Tiga hal utama yang ingin dicapai adalah tersampaikannya edukasi mengenai manfaat digitalisasi manajemen usaha kepada UMKM, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan memberikan kesempatan kepada UMKM untuk mencoba digitalisasi.
Sebelumnya, Moka –perusahaan startup penyedia kasir digital- mengatakan industri F&B merupakan industri yang paling terdampak akibat penyebaran virus corona atau Covid-19 yang makin meluas di tanah air disusul industri jasa dan ritel. Namun, apabila melihat persentase penurunan pendapatan harian terbesar, industri ritel mengalami penurunan yang terbesar, yakni menurun sebesar 32 persen.
Senada dengan Herustiati, Direktur Utama SMESCO, Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia, Leonard Theosabrata, mengatakan pesan utama dalam survival mode ini adalah untuk memprioritaskan berjalannya cash flow bisnis dengan baik, dibandingkan dengan memikirkan laba.
“Pelaku usaha harus dapat bertahan selama tiga sampai enam bulan kedepan. Perlu adanya perubahan proses bisnis sementara agar cash flow bisnis tetap positif,” jelas Leonard.
Ia mengatakan, strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengulas kembali bisnis, kenali customer base dan kebutuhannya, permudah proses bisnis, klasifikasikan produk yang mudah dijual, dan digitalisasi produk usaha ke dalam katalog yang mudah dibagikan. Selain itu, pelaku usaha perlu menambah stok barang, dan memberi insentif kepada karyawan yang mampu memberikan performa baik dalam keadaan sulit seperti saat ini
Sedangkan bagi para pemilik bisnis, ada beberapa langkah praktikal untuk menjaga cash flow bisnis tetap positif, seperti berfokus pada promosi untuk take-away delivery. Selain itu juga bisa menggunakan database pelanggan untuk selalu mengkomunikasikan promosi yang ada melalui e-mail, SMS, ataupun WhatsApp.
Bagi industri yang tetap melakukan kunjungan fisik, budayakan melakukan transaksi non-tunai dengan menggunakan debit atau digital payment. Di tengah keadaan seperti ini, Leonard mengatakan sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dengan memposisikan diri sebagai bisnis yang memperhatikan konsumen dan seluruh stakeholder bisnis terkait higienitas.