Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) bersiap melakukan pengembangan produk dalam negeri untuk mengatasi wabah virus corona atau Covid-19.
Kepala BPPT Hammam Riza pihaknya siap menjalankan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) dengan penguatan aspek lokal dalam mengatasi virus yang tengah mewabah ini.
Menurutnya, TFRIC19 fokus pada lima rencana aksi cepat, dengan target produk final a.l, pengembangan Non-PCR Diagnostic Test COVID-19 (dalam bentuk dip stick dan micro-chip), Pengembangan PCR Diagnostic Test yang sesuai dengan mutasi terbaru COVID-19, aplikasi teknologi informasi dan Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung diagnosa COVID-19, dan analisis dan penyusunan data whole genome COVID-19 origin orang Indonesia yang terinfeksi.
“Nantinya, TFRIC19 terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, dengan mendapatkan dukungan dari perwakilan Institusi Litbang LIPI, Badan Litbang Kesehatan, Lembaga Biologi Molekular Eijkman,” katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/3/2020).
Dari sisi akademik, ada Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Yarsi, Unhan, Universitas Atma Jaya Jakarta, Universitas Dipoengoro, dan lainnya. Dari sisi industri yang terlibat a.l PT Biofarma dan PT Hepatika Mataram. Untuk pihak Rumah Sakit yang terlibat yakni FKUI-RSCM, RSUD Tangerang, RSUD Koja.
Adapun asosiasi profesi seperti IDI, PAPDI, IAIS, APIC, Asosiasi Bio Resiko, Asosiasi Biosafety Indonesia, World Bio Haztec juga terlibat di dalamnya. Tidak ketinggalan perusahaan rintisan Nusantara Genetics dan Healtech.id ikut turun tangan.