Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2020 Terpapar Corona, Kapan Sektor Properti Bisa Bangkit Lagi?

Kemunculan sejumlah bencana sejak awal tahun seperti banjir dan wabah corona kembali mengguncang sektor ini.
Ilustrasi virus corona/istimewa
Ilustrasi virus corona/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki awal 2020, industri properti sudah menunjukkan kepercayaan dirinya untuk bisa berkinerja lebih baik dibandingkan dengan pada 2019. Namun, kemunculan sejumlah bencana sejak awal tahun seperti banjir dan wabah corona kembali mengguncang sektor ini.

Hal ini membuat prediksi pertumbuhan industri properti yang sebelumnya sudah lebih optimistis terpaksa harus dikoreksi.

Seperti disampaikan Investor and Partner at Flokq sekaligus VP at The Jayakarta Group Nicholas Pudjiadi, yang menyebut bahwa tahun ini kemungkinan pertumbuhan properti hanya akan berkisar antaran 3%--5%.

“Jelas dengan adanya wabah ini pasar properti mengalami slowdown, walaupun di kelas menengah bawah masih ada aktivitas, tapi untuk yang kelas atas bisa terhenti sama sekali, bahkan investor banyak yang lari,” ungkapnya saat dihubungi Rabu (25/3/2020).

Padahal, awal tahun lalu, sejumlah pengembang termasuk asosisasi Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) optimistis pertumbuhan sektor properti bisa mencapai 7%--9%. Hal ini lantaran sudah banyak insentif ekonomi dari pemerintah dan tidak ada lagi tahun politik yang membayangi.

Melihat secara historis dari kejadian-kejadian wabah sebelumnya, Nicholas memprediksi dampak dari wabah ini bakal mulai surut di pertengahan tahun. Oleh karena itu, pada periode tersebut diharapkan pasar properti bisa kembali bangkit sedikit demi sedikit.

“Mungkin properti benar-benar baru akan bangkit pada 2022. Kalau sekarang kondisinya orang akan lebih waswas dan akan ambil langkah yang lebih hati-hati,” imbuhnya.

Pada semester II/2020 pun, jika penyebaran wabah virus sudah bisa teratasi, kesempatan bagi pasar properti untuk bertumbuh semakin besar. Pasalnya, orang yang memiliki kebutuhan tempat tinggal dan tempat untuk menumbuhkan kembali bisnisnya juga akan semakin bertumbuh.

“Dengan infrastruktur yang sudah makin siap, disertai aturan yang semakin mempermudah, akan ada banyak investor asing yang ingin masuk. Apalagi harga di Indonesia jauh lebih murah dari negara lain, sebetulnya sangat menarik,” imbuh Nicholas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper