Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpukul Virus Corona, Agen Perjalanan Tetap Siapkan Donasi

Para pelaku usaha agen perjalanan wisata menyiapkan program donasi untuk membantu pemerintah mengatasi tekanan ekonomi akibat wabah corona.
Calon penumpang mencari informasi penerbangan di salah satu pameran wisata di Jakarta, Minggu (1/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Calon penumpang mencari informasi penerbangan di salah satu pameran wisata di Jakarta, Minggu (1/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati menjadi salah satu sektor usaha yang paling parah terpukul oleh wabah corona, tak membuat para pengusaha sektor agen perjalanan wisata mengendurkan sisi sosialnya, untuk membantu pemerintah memerangi pandemi tersebut.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah menuturkan saat ini pihaknya sedang melakukan pengumpulan dana melalui Asita Care. Langkah tersebut menurutnya merupakan bentuk kontribusi pengusaha pariwisata kepada masyarakat.

“Dari Asita kami sedang melakuka pengumpulan dana lewat Asita Care. Memang situasi yang berat buat teman-teman, tapi semoga masih banyak yang masih mau berbagi,” katanya kepada Bisnis, Senin (23/3/2020).

Dana tersebut nantinya akan diubah dalam bentuk paket sembako yang akan diberikan kepada masyarakat khususnya karyawan-karyawan biro perjalanan wisata yang terkena dampak akibat wabah virus corona itu.

“Kita akan fokuskan pada masyarakat yang terdampak terutama di kalangan karyawan-karyawan biro perjalanan wisata mungkin dalam paket sembako.”

Adapun, industri pariwisata merupakan bisnis yang pertama kali terpukul dan mengalami dampak paling parah akibat wabah corona. Pasalnya, wabah ini membuat aktivitas perjalanan wisata baik wisatawan mancanegara maupun domestic turun drastis.

Berdasarkan laporan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Industri pariwisata mengalami kerugian sekitar US$1,5 miliar akibat imbas wabah virus corona sejak Januari 2020.

Sementara itu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional memproyeksikan Indonesia berpotensi kehilangan devisa senilai US$538 juta dari sektor pariwisata akibat wabah corona.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper