Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Inggris (Bank of England/BOE) telah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya demi menopang perekonomian yang terdampak wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Dalam rapat kebijakan yang berakhir Rabu (11/3/2020) waktu setempat, Gubernur BOE Mark Carney dan segenap pembuat kebijakan dengan suara bulat memilih memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 0,25 persen, langkah darurat pertama sejak krisis keuangan.
BOE juga mengumumkan langkah-langkah untuk membantu menjaga kredit mengalir ke dalam ekonomi serta memperingatkan bahwa wabah virus corona akan merugikan pertumbuhan ekonomi.
Sebagai upaya melindungi bisnis yang berisiko terbebani secara finansial oleh virus mematikan tersebut, mereka juga memperkenalkan program baru untuk memberikan kredit yang mudah dan murah.
Selain itu, mereka mengurangi jumlah modal yang harus disimpan bank-bank dalam upaya lebih lanjut untuk mendukung pinjaman.
“Langkah-langkah ini akan membantu menjaga perusahaan-perusahaan yang berbisnis dan mereka yang bekerja. Langkah tersebut juga akan mencegah gangguan ekonomi sementara untuk menyebabkan kerugian jangka panjang,” terang Carney kepada awak media di London.
“Ini adalah paket yang besar,” sambungnya, seperti dilansir Bloomberg.
Menyusul keputusan itu, bursa saham Inggris pun melonjak. Keputusan pemangkasan ini dibuat hanya berselang sepekan setelah bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve memangkas suku bunga dengan besaran yang sama.
Kemudian, beberapa jam setelah keputusan BOE, pemerintah Inggris dijadwalkan akan mengumumkan langkah-langkah pembelanjaan dalam anggarannya.
Yang mungkin menarik bagi investor adalah bahwa BOE tidak hanya memberikan penurunan suku bunga besar-besaran seperti halnya yang dilakukan The Fed, tetapi juga menargetkan bantuan untuk perusahaan dan bank yang dapat merasakan dampak dari penurunan permintaan akibat corona.
Respons yang diperlihatkan Inggris juga menonjol dengan tingkat koordinasi antara bank sentral dan pemerintah, sebuah sinkronisasi yang mungkin akan kembali disambut hangat oleh pasar dan dicontoh oleh negara lain.
Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) diperkirakan akan bergabung dalam gelombang langkah pelonggaran yang meningkat pekan ini.
“Paket tersebut dimaksudkan untuk mencapai dampak maksimum. BOE siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan,” tambah Carney.
Sementara itu, Andrew Bailey, yang akan menggantikan Carney sebagai Gubernur BOE begitu jabatannya berakhir pada 15 Maret 2020, bersikukuh bahwa ada lebih banyak ruang tersedia untuk pelonggaran.