Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Garuda: Skema Insentif Tiket Pesawat Belum Ditetapkan

Garuda Indonesia dan pemerintah masih melakukan pembahasan terkait skema insentif diskon tiket pesawat kepada maskapai penerbangan.
  Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menyatakan pemerintah masih belum memberikan insentif potongan harga atau diskon tiket pesawat kepada maskapai penerbangan. 

Skema pemberian insentif itu hingga kini masih dibicarakan antara pemerintah dan perseroan. 

"Sedang kami bicarakan. Kalau antar pemerintah kan lebih mudah, yang penting kan penumpang menikmati, soal kami dengan pemerintah nanti kami cari cara lah bicarakan dan selesaikan," kata Irfan di Graha Manggala Wanabakti, Jakarta, Minggu (8/3/2020). 

Meskipun skema pemberian insentif itu masih dalam perbincangan, tetapi Garuda memang telah memberikan diskon penerbangan terhitung mulai 1 Maret 2020.

Destinasi yang mendapat diskon antara lain penerbangan dari dan ke Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan dan Tanjung Pinang. 

Pemberlakuan potongan harga ini merupakan tindak lanjut kebijakan pemberian insentif dari Pemerintah untuk menurunkan tarif penerbangan ke sepuluh Destinasi Wisata.

Sesuai keputusan Pemerintah, pemberian potongan harga tiket ke sepuluh destinasi wisata dilaksanakan selama tiga bulan ke depan mulai 1 Maret hingga 31 Mei 2020. 

Pemerintah sebelumnya menetapkan besaran insentif untuk maskapai adalah dengan potongan harga tiket hingga 50 persen.

"Jadi diskon itu sudah termasuk insentif, bagaimana kami menagihnya nanti kami cari cara lah, kami berhubungan dengan orang-orang yang oke lah di pemerintahan. Apalagi Menteri Keuangan Sri Mulyani mendukung ini," ujarnya. 

Belakangan, Irfan mengakui pendapatan perseroan cukup terganggu akibat dampak penyebaran virus corona yang merebak di Indonesia belakangan ini.

"Lumayan babak belur, tapi ya sudah lah itu," ucapnya. 

Kendati demikian, Irfan masih belum mau membuka berapa besar penurunan pendapatan perusahaan akibat dampak penyakit yang menyerang pernafasan itu.

Daripada membicarakan soal penurunan pendapatan perseroan, dia lebih tertarik membicarakan solusi untuk mengatasi persoalan itu. 

"Kalau ditanya ada penurunan pendapatan sudah pasti. Ada kerugian, ada penurunan sudah pasti tapi seperti saya selalu bilang, kami di direksi ini di manajemen ini selalu untuk membereskan, cari cara lah supaya apa yang bisa kami lakukan," kata Irfan.

Cara-cara yang bisa dilakukan, kata Irfan, adalah dengan membuka beberapa rute anyar misalnya dari Brisbane ke Denpasar, Dili ke Denpasar, Mumbai - Denpasar, hingga Delhi - Denpasar.

Saat ini maskapai telah menutup total penerbangan ke China untuk mencegah penyebaran Virus Corona dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

Meskipun demikian, dia mengatakan belum menutup rute-rute domestik dalam rangka efisiensi. 

Irfan juga masih akan meninjau efektifitas dari diskon tiket pesawat yang diberikan maskapai terhadap penjualan tiket penerbangan.  

"Orang Indonesia rata-rata weekend traveler. Besok kami lihat apakah masih ada peningkatan atau menahan atau stabil. Karena mestinya turun, tapi karena didorong pemerintah jadi stabil atau sebenarnya enggak ada dampaknya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper