Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri ESDM: Industri Penuhi Kebutuhan Listriknya dari PLN, dong

Melesetnya asumsi pertumbuhan listrik membuat PLN kini surplus produknya. Manteri ESDM pun meminta industri dalam negeri memenuhi kebutuhan listriknya dari PT PLN.
Warga melintas di dekat logo Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga melintas di dekat logo Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian ESDM mengimbau agar sektor industri memenuhi kebutuhan listriknya dari PT PLN (Persero). Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan hal itu dilakukan agar listrik yang ada saat ini tersedia dapat terserap dengan baik.

Pasokan yang ada saat ini, pada awalnya mengikuti asumsi pertumbuhan listrik yang cukup tinggi.

"Dahulu kan pemerintah membangun pembangkit listrik berdasarkan asumsi pertumbuhan listrik yang tinggi yakni 6,5% per tahun. Namun, kenyataan yang terjadi, pertumbuhan hanya 4% saja, karena itu pasokan listrik yang berlebih harus disalurkan agar tidak ada pembangkit yang idle," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (8/3/2020)

Di sisi lain, Arifin juga meminta PLN untuk proaktif untuk mencari pelanggan, sehingga kelebihan pasokan yang saat ini ada dapat diserap oleh pelanggan. "PLN harus proaktif untuk memaksimalkan penyerapan listrik oleh industri karena ini business to business PLN," kata Arifin.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana meminta PLN untuk melakukan aksi korporasi mencari pasar baru.

Dia menuturkan investasi PLN untuk sementara tidak lagi difokuskan untuk membangun pembangkit, namun lebih banyak dialokasikan untuk menambah transmisi dan distribusi dalam rangka memperkuat pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper