Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Serapan Anggaran Rendah, Mendag Agus Kena Sindir Sri Mulyani

Kementerian Perdagangan tercatat hanya memiliki skor Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) sebesar 90,46, di bawah kementerian lain yang rata-rata mencapai skor IKPA 92.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memberikan keterangan pers mengenai kajian pembatasan impor produk China di Jakarta, Senin (3/1). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memberikan keterangan pers mengenai kajian pembatasan impor produk China di Jakarta, Senin (3/1). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA–Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sindir kinerja Kementerian Perdagangan yang kini dipimpin oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Sindiran tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dihadap pejabat Kementerian Perdagangan pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2020, Kamis (5/3/2020).

Di hadapan jajaran Kementerian Perdagangan, memaparkan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Kementerian Perdagangan yang masih dibawah rata-rata. Dalam paparan Sri Mulyani, Kementerian Perdagangan tercatat hanya memiliki skor IKPA sebesar 90,46, di bawah kementerian lain yang rata-rata mencapai skor IKPA 92.

"Serapan anggaran Kementerian Perdagangan cuma 87%, kalau anggarannya ditambah nanti IKPA-nya nanti makin turun," kata Sri Mulyani, Kamis (5/3/2020).

Di hadapan pejabat Kementerian Perdagangan, Sri Mulyani mengungkapkan masih banyak hambatan yang harus dihadapi oleh dunia usaha dalam melaksanakan ekspor.

Hambatan tersebut timbul akibat inefisiensi birokrasi baik pada Kementerian Perdagangan maupun di pihak Kementerian Keuangan sendiri yakni pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Oleh karena itu, Sri Mulyani mengajak Kementerian Perdagangan untuk mempermudah perizinan yang perlu dipenuhi oleh eksportir dalam melakukan ekspor. "Saya harap Kementerian Perdagangan jadi leading sector dalam perbaikan competitiveness," kata Sri Mulyani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper