Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Expatriat Dorong Tingkat Sewa Hunian di Singapura

Kestabilan politik, standar edukasi tinggi, banyaknya ruang terbuka hijau, rendahnya tingkat kejahatan, dan infrastruktur yang memadai memang sangat menarik bagi ekaptriat untuk bermigrasi ke Singapura.
Ilustrasi - Sejumlah penghuni berada di apartemen, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi - Sejumlah penghuni berada di apartemen, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan hunian sewa di Singapura melonjak ke titik tertinggi selama tiga tahun pada 2019 lantaran terdorong oleh tingginya permintaan dari ekspatriat.

Berdasarkan laporan Urban Redevelopment Authority (URA), tingkat sewa hunian di Singapura naik 1,4 persen sepanjang 2019.

Adapun, Head of Research and Consultancy Orange Tee & Tie Christine Sun menyebutkan bahwa angka unit tersewa pada 2019 mencapai titik tertinggi selama sedekade dengan jumlah 93.920 unit.

Permintaan sewa apartemen di Singapura umumnya datang dari ekspatriat yang mencari hunian lebih murah di Negeri Singa dibandingkan dengan harus membelinya. Pasalnya, pajak yang dikenakan untuk pembelian properti oleh asing di Singapura cukup tinggi.

“Banyak ekspatriat yang hanya tinggal untuk jangka pendek, oleh karena itu sewa hunian menjadi pilihan yang dirasa lebih logis dan lebih fleksibel bagi mereka,” ungkap Sun, Minggu (1/3/2020).

Sebaliknya, kebanyakan penduduk asli singapura tinggal di perumahan rakyat dan menyewa dinilai sebagai langkah yang kurang efisien karena harganya yang juga tidak murah.

Singapura terus berusaha memikat ekspatriat dengan ketrampilan tinggi karena investasinya di bidang finansial teknologi dan kesehatan cukup besar.

Kestabilan politik, standar edukasi tinggi, banyaknya ruang terbuka hijau, rendahnya tingkat kejahatan, dan infrastruktur yang memadai memang sangat menarik bagi ekaptriat untuk bermigrasi ke Singapura.

Adapun,harga sewa di Singapura nyatanya masih lebih murah dibandingkan dengan sewa di Hong Kong atau di New York. Menurut laporan Deutsche Bank, Hong Kong menenpati posisi teratas untuk harga hunian sewa, diikuti San Francisco, dan New York. Sedangkan Singapura menduduki peringkat 11.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Singapura merosot karena adanya wabah virus corona, sejumlah analis memproyeksikan tingkat sewa hunian di Singapura masih akan terus bertumbuh sekitar 3-5 persen sepanjang 2020.

“Lonjakan kunjukan dari pekerja asing di perusahaan dan perekonomian yang baru akan memacu tingkat sewa hunian di Singapura sepanjang 2020 ini,” ujar Alan Cheong, Executive Director Of Research di Savills Plc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper