Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyampaikan sebanyak 700 penumpang dari total 1.200 calon jemaah umrah di Bandara Soekarno Hatta belum bisa diberangkatkan.
Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dari 1.200 calon jamaah, 500 di antaranya sudah terbang ke Arab Saudi, sementara 700 penumpang belum bisa berangkat.
Menurut Menhub sejumlah calon jemaah umrah telah ditangani dengan baik oleh agen perjalanan umrah mereka.
"Hingga pukul 19.00 WIB, 90 persen dari penumpang yang belum bisa berangkat sudah kembali ke kota asalnya," jelas Menhub, Kamis (27/2/2020).
Menurut Menhub Presiden juga sudah berpesan agar pihaknya betul-betul memperhatikan perlindungan para calon jemaah umrah tersebut.
“Saya tadi bertemu jemaah dari Palembang, hari ini dipulangkan dengan pesawat ke Palembang. Begitu pun dari Yogyakarta juga pulang hari ini . Kemudian yang dari Temanggung disediakan bus untuk pulang hari ini. Jadi saya apresiasi agen perjalanan yang bertanggung jawab ini,” ungkap Menhub.
Baca Juga
Selanjutnya terkait jemaah umrah Indonesia yang akan pulang dari Arab Saudi, Menhub memastikan bahwa maskapai akan bertanggung jawab untuk kepulangan mereka.
“Kita pastikan maskapai bertanggung jawab menjemput kepulangan jemaah kita yang ada di sana. Jadi itu tidak masalah,” jelas Menhub.
Terkait adanya beberapa penerbangan dari Indonesia yang terlanjur terbang menuju Arab Saudi, Menhub mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri agar pesawat tersebut tetap bisa mendarat di Arab Saudi dan jemaah Indonesia tetap diizinkan menjalankan ibadah umrah.
Selain itu Kementerian Perhubungan akan berkoordinasi dengan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II serta pihak maskapai untuk melakukan identifikasi seberapa jumlah penerbangan dan berapa jumlah jemaah umrah yang terdampak.
“Kita diskusikan juga dengan para agen perjalanan untuk mencari jalan keluarnya. Hari Senin akan kita rapatkan dengan masing-masing pihak terkait hak dan kewajiban yang harus dipenuhi,” jelas Menhub.
Sebagai informasi, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan untuk menangguhkan sementara akses masuk warga negara asing ke Arab Saudi. Keputusan ini merupakan upaya pemerintah Arab Saudi mencegah penyebaran virus Corona dan perlindungan bagi keselamatan warga serta penduduk di Arab Saudi. Terkait kebijakan tersebut, Pemerintah Indonesia menyatakan memahami apa yang diputuskan pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah Indonesia telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, antara lain agar jemaah yang sedang melakukan ibadah dapat melanjutkan ibadah atau ziarahnya dan agar yang sudah terlanjur atau akan mendarat dizinkan untuk melanjutkan ibadah atau ziarah.