Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Corona, Aktivitas Kargo IPC Turun 5 Persen

Pengurangan kol kapal terjadi untuk pergerakan dari dan ke Asia selama dua bulan terakhir.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Elvyn G. Masassya berpose di kantor IPC, Jakarta, Rabu (13/3/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Elvyn G. Masassya berpose di kantor IPC, Jakarta, Rabu (13/3/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC memperkirakan kunjungan kapal dan aktivitas kargo pada Februari 2020 akan berkurang hingga 5 persen seiring dengan penyebaran virus Corona (Covid-19).

Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengakui timbul dampak berupa penurunan persentase kinerja kendati tergolong tidak terlalu signifikan. Pengurangan kol kapal terjadi untuk pergerakan dari dan ke Asia selama dua bulan terakhir.

“Saat ini saja sudah mulai terjadi sedikit pengurangan arus kapal, penurunan arus barang terutama yang internasional, Asia Timur. Penurunan itu sampai dengan Februari sekitar 5 persen lah,” jelasnya, Rabu (26/2/2020).

Menurutnya, virus Covid-19 memberikan dampak terhadapa penurunan arus barang karena sejalan dengan penurunan produksi dan distribusi. Namun, diharapkan dampaknya tak akan banyak memukul kinerja pendapatan lantaran terjaganya tingkat perdagangan domestik antar pulau di Indonesia.

IPC, sebutnya, telah mengantisipasi dengan mulai meningkatkan distribusi arus barang dalam negeri antar pulau di wilayah Indonesia barat dna Timur setelah sebelumnya banyak berorientasi terhadap aktivitas ekspor dan impor barang. Hal tersebut, sambungnya, untuk memastikan kegiatan kepelabuhanan seperti bongkar muat tetap berjalan.

Elvyn berpendapat baik insentif maupun relaksasi lebih jauh yang dapat dilakukan oleh pemerintah nantinya juga bergantung dengan volume barang yang diproduksi oleh China, sebagai pusat manufaktur dunia.  Alhasil, minimnya volume produksi juga tidak serta membuat insentif dari pemerintah memberikan dampak yang signifikan.

“Karena barang-barang itu diproduksi di Cina lalu diekspor ke Indonesia. Apakah permintaannya ada atau tidak itu persoalannya,” tekannya.

Sejauh ini, kata Elvyn, virus Corona lebih banyak berpindah melalui manusia sedangkan mayoritas pelabuhan adalah pelabuhan barang. Meski demikian, antisipasi tetap harus dilaksanakan.

Korporasi pelat merah tersebut juga tengah mengantisipasi penyebaran virus Corona dengan mewajibkan seluruh petugas pelabuhan dalam memeriksa Kapal sebelum bersandar di pelabuhan.  Selanjutnya, ketika kapal sudah berlabuh bekerja sama dengan kesehatan pelabuhan.

Untuk petugas di pelabuhan, sambungnya, juga wajib menggunakan masker dan melakukan upaya pencegahan Corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper