Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai kebijakan stimulus ekonomi pemerintah senilai Rp10,3 triliun akan efektif menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap solid.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan tambahan stimulus dari pemerintah yang disandingkan dengan kebijakan akomodatif bank sentral akan menjaga pertumbuhan di kisaran yang sesuai ekspektasi.
"Dapat menopang pertumbuhan ekonomi berada di dalam kisaran 5 persen sampai 5,4 persen," ujar Dody kepada Bisnis, Rabu (26/2/2020).
Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) februari ini, BI telah memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi 5 persen hingga 5,4 persen dari prakiraan sebelumnya 5,1 persen sampai 5,5 persen.
"Revisi prakiraan ini terutama karena pengaruh jangka pendek tertahannya prospek pemulihan ekonomi dunia pasca meluasnya Covid-19 (virus corona baru), yang mempengaruhi perekonomian Indonesia melalui jalur pariwisata, perdagangan, dan investasi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis 19 Februari 2020.
Pemangkasan perkiraan ini diikuti oleh kebijakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Penurunan suku bunga ini merupakan langkah preemptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19.