Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjelaskan penyebab tower No.67 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) Rembang - Pati dan Rembang - PLTU Rembang roboh.
Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan bermula dari hujan deras berkepanjangan yang terjadi di Kabupaten Rembang, mengakibatkan tower No. 67 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Rembang-Pati dan Rembang- PLTU Rembang roboh. Menurut Dwi, robohnya tower tersebut akibat fondasi tiga tiang penyangga tower terangkat.
"Hujan intensitas tinggi yang berlangsung hingga pukul 22.00 WIB mengakibatkan struktur tanah menjadi lembek dan membuat fondasi tidak terikat dengan tanah," katanya kepada Bisnis, Rabu (26/2/2020)
Adapun SUTT 150 kV Rembang-Pati dan Rembang- PLTU Rembang merupakan jalur utama untuk menyalurkan daya listrik dari PLTU Rembang ke wilayah Pati, Blora, Cepu, Rembang dan Gardu Induk Semen.
"Saat ini pln telah membangun tower emergency," katanya.
Hanya saja, pihaknya tidak menjelaskan berapa lama waktu yang diperlukan untuk membangun tower darurat tersebut.
Berdasarkan informasi dari PLN UID Yogyakarta dan Jawa Tengah hingga pukul 10.00 WIB, wilayah terdampak total terjadi di kabupaten Rembang dan Blora. Total ada 24 kecamatan yang mengalami gangguan kelistrikan.