Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Daftar Proyek Pengembangan PLTS Indonesia Power di 2020

PT Indonesia Power akan melakukan pengembangan lima Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap dengan total kapasitas 6.700 Kilo Watt Peak di tahun ini.
Indonesia Power (IP) meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Kompleks Perkantoran Bali Power Generation Unit dengan total daya 226 kWp pada Senin (24/2)./ Bisnis - Yanita Patriella
Indonesia Power (IP) meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Kompleks Perkantoran Bali Power Generation Unit dengan total daya 226 kWp pada Senin (24/2)./ Bisnis - Yanita Patriella

Bisnis.com, DENPASAR - PT Indonesia Power akan melakukan pengembangan lima Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap dengan total kapasitas 6.700 Kilo Watt Peak di tahun ini. 

Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi mengatakan perusahaan terus berupaya untuk terus mengembangkan energi listrik yang bersih atau energi baru terbarukan (EBT). 

"Ini dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah untuk pencapaian target bauran EBT di 2025. Kami berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan EBT," ujarnya, Senin (24/2/2020). 

Di tahun ini sendiri akan dilakukan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di 5 pembangkit milik Indonesia Power dengan total kapasitas 6.700 kWp.

Kelima pembangkit itu antara lain adalah Bali extension sebesar 450 kWp, Mrica 250 kWp, dan Saguling 300 kWp dengan target Commercial On Date (COD) pada Juni 2020. 

Kemudian, pembangkit Grati sebesar 4.750 kWp dan Semarang 1.450 kWp dengan target COD pada September 2020. 

Selain kelima pembangkit tersebut, Indonesia Power juga akan bekerjasama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk pengembangan PLTS di ruas tol Bali-Mandara sebesar 25 MW (megawatt). 

"Ini agar pengendara motor tidak panas dan juga bisa ada energi penerangan, dan lain-lain dari matahari. Tahun ini kami harapkan bisa MoU dengan Jasamarga," ucapnya. 

Seluruh gedung perkantoran milik Indonesia Power nantinya juga akan dipasang PLTS atap. Hal ini untuk mendukung energi bersih seperti yang baru saja diresmikan PLTS di Kompleks Perkantoran Bali Power Generation Unit dengan kapasitas 226 kWp.

"Hotel-hotel, gedung-gedung bisa meniru PLTS di gedung perkantoran IP. Apalagi gedung yang baru akan dibangun, lebih mudah dibangun PLTS. Gedung ini siang hari pakai energi surya, malem hari baru pakai listrik PLN sehingga tagihannya akan berkurang," jelasnya.

Ahsin menyatakan pihaknya sangat berkomitmen kuat untuk pengembangan PLTS atap di rumah, gedung, dan hotel di Provinsi Bali. Hal ini sejalan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Bali No.45/2019 tentang Energi Bersih.

Adapun, dalam aturan tersebut pengembangan PLTS untuk bangunan pemerintah pusat dan daerah, bangunan komersial industri, sosial dan rumah tangga dengan luas lantai lebih dari 500 M2 ditargetkan selesai di 2024. 

Oleh karena itu, dia meyakini bauran EBT di provinsi Bali dapat mencapai lebih dari yang ditargetkan secara nasional sebesar 25 persen di 2025. 

"Anak usaha kami, PT Indo Tenaga Hijau bisa memasang panel surya di atap rumah. Jadi kalau masyarakat mau untuk mendukung Bali bersih bisa datang ke kami untuk di pasang panel surya ini," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper