Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi pesimistis dengan target penghitungan komponen harga gas industri rampung pada Maret 2020.
Komite BPH Migas Bidang Gas Bumi Jugi Prajogio menilai masih banyak pekerjaan rumah yang hingga saat masih perlu dibereskan.
"Jadi gini, kan sekarang sudah di pertengahan Februari, sementara targetnya di akhir Maret harus selesai, ini kan mencakup beberapa sektor," katanya di Jakarta, Selasa (18/4/2020).
Dia mengungkapkan bahwa untuk menekan harga gas pada level US$6 per million British thermal unit (MMbtu) masih terdapat komponen biaya yang bisa ditekan dan perlu ditinjau.
Jugi menyatakan, pada sektor hulu dan midstream gas, seluruh stakeholder telah melakukan tinjauan komponen biaya tersebut. Namun, dia menilai, pada sektor distribusi, hingga saat ini belum dilakukan tinjauan terkait dengan penetapan biaya distribusi.
"Nah yang distribusi di ESDM itu kan tidak jelas, pipanya kan ratusan. Jadi bayangkan ratusan ruas yang dimiliki PGN dihitung satu bulan, kan tidak mungkin," katanya.
Baca Juga
Adapun yang dimaksud biaya distribusi merupakan biaya penyaluran gas bumi melalui pipa distribusi yang diatur Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM).
Berdasarkan data BPH Migas, biaya distribusi berkontribusi sebesar US$0,20—US$2 dalam struktur komponen pembentuk harga gas. "Pengalaman BPH Migas, kalau saya ingin menetapkan satu ruas pipa transmisi saja itu memakan proses agak lama," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
