Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) akan membangun Lintas Rel Terpadu (LRT) menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebagai solusi terhadap minimnya akses transportasi.
Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura (AP) I Handy Heryudhitiawan mengatakan saat ini akses dari dan menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar melalui jalan tol maupun non tol dari dan menuju Kota Makassar dapat dijangkau menggunakan kendaraan pribadi, taksi, maupun shuttle bus.
"Ke depannya, Bandara Sultan Hasanuddin akan diintegrasikan dengan konsep pengembangan moda transportasi lainnya yaitu angkutan berbasis rel dengan menggunakan LRT, angkutan berbasis jalan raya menggunakan bus rapid transit [BRT], bus AKAP/AKDP, angkutan sewa/rental, taksi dan fasilitas parkir," kata Handy, Minggu (16/2/2020).
Dia menuturkan adanya kepadatan pergerakan lalu lintas dari dan menuju bandara masih belum menimbulkan kemacetan parah. Namun, rencana induk pengembangan bandara telah disusun untuk mengantisipasi pertumbuhan pergerakan penumpang ke depannya.
Pihaknya menjelaskan rencana induk pengembangan bandara tersebut termasuk pengembangan infrastruktur terkait aksesibilitasnya. Hal tersebut akan menjadikan bandara berkode UPG sebagai simpul transportasi multimoda yang terintegrasi.
Handy menambahkan nantinya akan ada akses dari Terminal 1 ke Terminal 2 atau sebaliknya, yang dilayani oleh beberapa jenis transportasi seperti LRT, bus, dan kendaraan pribadi. Moda transportasi yang dioperasikan untuk melayani mobilitas penumpang di kawasan bandara.
Baca Juga
Saat ini kapasitas penumpang di bandara tersebut yakni mencapai 7,5 juta penumpang per tahun. Adapun, realisasi pergerakan penumpang mencapai 10,75 juta penumpang pada 2019.
"Saat ini tengah dikerjakan perluasan terminal hingga mampu menampung 15 juta penumpang per tahun. Rencana selesai di akhir 2020," katanya.