Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terlalu Murah, Cukai Kantong Plastik Tak Bisa Tekan Penggunaan

Cukai pada tarif plastik dianggap masih terlalu murah. Hal ini membuat kebijakan tersebut terasa tidak efektif. Seharusnya pemerintah membuat skema tarif bertingkat tergantung pada ketebalan kantong plastik yang digunakan.
Sampah plastik menumpuk di perairan Teluk Manila, Filipina./Reuters
Sampah plastik menumpuk di perairan Teluk Manila, Filipina./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana tarif cukai atas kantong plastik dinilai terlalu rendah dan tidak akan mampu menekan penggunaan kantong plastik.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memastikan besaran tarif cukai yang dikenakan atas kantong plastik tidak jauh berbeda dibandingkan tarif pungutan yang selama ini dikenakan.

"Tarif kalau diterapkan juga sama dengan yang sudah berjalan selama ini, sebesar Rp200 itu kita nggak jauh dari situ," ujar Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai DJBC Nirwala Dwi Heryanto, Rabu (12/2/2020).

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, mengatakan tarif tersebut tidak terlalu jauh dengan yang ada saat ini. Sehingga tidak akan efektif menekan penggunaannya.

Menurut Prastowo, pemerintah perlu membuat skema tarif bertingkat tergantung pada ketebalan kantong plastik yang digunakan. "Cukai kantong plastik mestinya didesain untuk mendorong perilaku dan memberi insentif bagi yang sustain," ujar Prastowo, Rabu (12/2/2020).

Prastowo mengatakan sudah terdapat beberapa negara yang mempertimbangkan ketebalan kantong plastik dalam pengenaan cukai. Langkah ini juga dibarengi dengan kebijakan penekanan konsumsi kantong plastik tebal.

Berdasarkan catatan Bisnis, Kementerian Keuangan sebelumnya telah memerinci tarif dan jenis plastik yang menjadi BKC baru. Semakin tebal, maka semakin rendah cukai yang dikenakan.

"Kantong plastik yang lebih tebal dikenai cukai lebih rendah karena bisa dipakai berulang," ujar Prastowo, Rabu (12/2/2020).

Pertama, tarif 100 persen akan diberikan kepada kantong plastik dengan jebis bijih plastik virgin atau polyethylene dan polypropline yang memiliki waktu penguraian lebih dari 100 tahun. Kedua, tarif lebih rendah akan dikenakan kepada jenis plastik yang berasal dari bijih plastik oxodegredable dengan waktu urai antara 2-3 tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper