Bisnis.com, JAKARTA - Pasar properti di koridor timur Jakarta dinilai menjanjikan lantaran ditopang pembangunan infrastruktur dan semakin pesatnya laju investasi di kawasan tersebut.
Managing Director Pollux Group, RM. Suryo Atmanto mengatakan pergerakan industri saat ini dinilai telah mengarah ke koridor timur Jakarta termasuk Karawang. Kawasan itu dianggap telah siap untuk tumbuh menjadi sebuah kota terintegrasi dengan tatanan kelas dunia.
Karawang menurutnya telah menjelma sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi investasi cukup besar di sektor properti. Tak hanya itu, lebih dari 2.000 perusahaan multinasional maupun internasional berada di kawasan tersebut.
"Lebih dari 40% hasil ekspor Indonesia diproduksi di kota ini. Jadi sangat potensial dan strategis," katanya usai penandatanganan kerja sama antara PT Pollux Lito Karawang dengan PT PP (Persero) Tbk., Jumat (7/2/2020).
Sejumlah infrastruktur yang cukup mendukung antara lain Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung, Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek, Bandara Kertajati hingga Pelabuhan Patimban.
Melihat potensi itu, Suryo mengatakan bahwa pihaknya turut berinvestasi di koridor timur dengan menyiapkan proyek Pollux Technopolis di Karawang. Proyek itu diharapkan dapat menjadi ikon baru di tengah kota industri sekaligus pusat bisnis baru (new central business district) di Karawang.
Baca Juga
Dia mengatakan Pollux Technopolis merupakan investasi properti terbaik di Karawang saat ini. Proyek tersebut terletak di pintu keluar tol Karawang Barat atau berada di kilometer 47.
Apalagi, kata dia, lokasi Pollux TechnopoIis terbilang strategis karena berada di tengah-tengah kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, di mana 14.000 hektare di antaranya hanya digunakan sebagai lahan industri.
"Sehingga Pollux Properti membangun di sana [Karawang] dengan luas sekitar 42 hektare," ujarnya.
Pollux Technoplis dikembangkan PT Pollux Karawang yang merupakan perusahaan joint venture antara PT Pollux Properti Indonesia Tbk dan Lito Group. Proyek ini berkonsep kota pintar.
Proyek itu akan dibangun secara bertahap yang terbagi ke dalam enam fase dan ditargetkan selesai secara keseluruhan dalam sepuluh tahun mendatang.
Pada fase pertama, proyek Pollux Technopolis akan dibangun dua tower apartemen dan 54 ruko dengan total nilai Rp3,5 triliun. Dalam pengerjaannya, Pollux Properti menggandeng perusahaan konstruksi PT PP (Persero).
Secara keseluruhan, nilai proyek Pollux Technopolis sebesar Rp50 triliun yang meliputi 26 tower dan 368 unit ruko serta berbagai fasiltas penunjang lainnya.