Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tiga Faktor Penyebab Produksi Migas Pertamina Melempem

kinerja produksi migas Pertamina pada 2019 mencapai 905.000 barel setara minyak per hari (BOEPD) yang terdiri produksi minyak sebanyak 414.000 BOEPD dan produksi gas mencapai 492.000 BOEPD.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu/Twitter @DharSamsu
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu/Twitter @DharSamsu

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi gas PT Pertamina sepanjang tahun lalu mencapai 492 MBOEPD turun dari 2018 yang mencapai 528 MBOEPD.

Direktur Hulu PT Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan terdapat tiga faktor yang menyebabkan keterlambatan eksekusi.

"Ada keterlambatan RIG salah satunya di Nunukan," ujarnya, Senin (3/2).

Faktor kedua yang kontribusi cukup besar dalam penurunan produksi gas yakni Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) di Aljazair. Lalu juga faktor ketiga terkait performa dari sumur yang tidak sebaik yang diharapkan.

"Ketiga itu faktor itu penyebabnya sekitar 19% terkait dengan ada penyerapan yang tidak terjadi itu sempat di Sumsel, di Bontang juga sempat. itu di beberapa tempat, ada statistiknya yang kita petakan," tambahnya.

Dalam pemberitaan Bisnis.com (26/12), Pertamina merencanakan pengeboran eksplorasi sebanyak 23 sumur di seluruh wilayah kerjanya termasuk yang berada di luar negeri pada 2020 guna meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan pengeboran eksplorasi juga dilakukan oleh PT Pertamina Internasional EP (PIEP) sebanyak 1 sumur. Di sisi lain, Fajriyah menjelaskan pengeboran pengembangan direncanakan sebanyak 388 sumur.

"Kami pengeboran eksplorasi sebanyak 23 sumur, termasuk 1 sumur yang di luar negeri. Untuk sumur pengembangan totalnya 388 sumur, termasuk 54 sumur di luar negeri," tuturnya.

Selain itu, untuk aktivitas seismik 2D direncakanan sepanjang 1.559  kilometer dan seismik 3D seluas 1.020 km2.

Menurutnya, aktivitas hulu migas 2020 dilakukan agar dapat mendukung  target produksi minyak dan gas bumi sebesar 923.000 barrel oil equivalen per day (boepd) atau meningkat 1.000 boepd dibandingkan dengan target tahun ini.

"Untuk kerja ulang [work over] 823 sumur, 716 di dalam negeri, dan 107 sumur di luar negeri," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper