Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Fokus Genjot Produksi Pertanian Setahun ke Depan

Pengembangan pertanian dalam negeri dalam setahun ke depan bakal difokuskan pada sejumlah aspek guna mencapai sasaran umum kebijakan Kementerian Pertanian. 
Petani memanen kentang di Desa Cicayur, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Rachman
Petani memanen kentang di Desa Cicayur, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan pertanian dalam negeri dalam setahun ke depan bakal difokuskan pada sejumlah aspek guna mencapai sasaran umum kebijakan Kementerian Pertanian. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengemukakan peningkatan produktivitas komoditas utama menjadi prioritas pemerintah.

"Di awal tahun 2020 ini dibutuhkan lompatan yang cepat untuk melaksanakan kegiatan, sehingga berdampak signifikan pada peningkatan produktivitas," kata Syahrul kala membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin (27/1/2019).

Syahrul mengemukakan bahwa pihaknya telah menargetkan peningkatan produksi komoditas utama sebanyak 7% per tahun. Dia pun kembali mengelaborasi target peningkatan ekspor komoditas pertanian sebanyak tiga kali lipat sampai 2024 mendatang.

Selain itu, dia pun menjabarkan target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian senilai Rp50 triliun per tahun, tumbuhnya usaha mikro pertanian sebanyak 7.879 unit pada 2024, dan tumbuhnya petani milenial sebanyak 500.000 orang setiap tahun.

"Saya juga menargetkan kontribusi sektor pertanian dalam penurunan daerah rentan rawan pangan menjadi 10% pada tahun 2024 serta penurunan stunting menjadi 14% di tahun 2024, antara lain melalui family farming, Pertanian Masuk Sekolah, dan kegiatan dengan perguruan tinggi," kata Syahrul.

Guna mencapai target ini, fokus pertama Kementan adalah peningkatan produksi dan produktivitas melalui gerakan nasional. Hal ini akan dibarengi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pertanian.

Fokus kerja kedua disebutnya bakal menyangkut penurunan biaya pertanian sehingga menjadi lebih efisien. Hal ini pun disebutnya bakal diiringi dengan pengembangan kawasan pertanian berbasis korporasi.

"Fokus ketiga terletak pada pengembangan dan penerapan mekanisasi serta akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi. Kapasitas petani harus ditingkatkan agar bisa menggunakan android untuk teknologi mesin pertanian," paparnya

Adapun fokus kerja keempat, yakni mencakup ekspansi pertanian melalui perluasan pemanfaatan lahan. Termasuk, dalam penggunaan lahan rawa dan suboptimal lainnya yang dilengkapi dengan penyediaan air yang mencukupi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper