Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan rencana pengembangan (plan of development/POD) Blok Sakakemang dapat rampung pada kuartal I/2020.
Deputi Perencanaan SKK Migas Jafee Suadin mengatakan pihaknya sedang mempercepat penyelesaian POD Blok Sakakemang. Untuk itu, pihaknya akan bertemu dengan Repsol untuk membahas penyusunan POD. “Saya harus ketemu dengan Repsol,” katanya, baru-baru ini.
Dalam paparan Kinerja SKK Migas 2019 dan Rencana 2020, Jafee menyebut target penyelesaian POD Blok Sakakemang pada kuartal I/2002. “Blok Sakakemang diumumkan discover Januari 2019, kalau dilihat rata-rata dari discovery sampai POD ke full stream bisa 10-15 thn. Target kami kuartal I/2020 ini bisa ada POD di Sakakemang,” katanya.
Namun, Repsol masih menunggu penerbitan sertifikasi cadangan terbukti 1 Tcf dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) sebelum membahas rencana pengembangan.
Sebelumnya, Repsol sebagai operator baru di Blok Sakakemang mengajukan sertifikasi cadangan terbukti sebesar 1 Tcf dari potensi cadangan terbukti 2 Tcf. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan jumlah sumur delineasi dalam pengembangan lapangan di Blok Sakakemang belum terlalu banyak.
Sebagai informasi, sumur delineasi adalah sumur yang dibor dengan tujuan menetapkan batas reservoir minyak dan gas bumi dan produktivitas sumur. Apabila sesuai rencana, lapangan tersebut sudah mulai berproduksi (on-stream) pada 2021.