Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menyatakan terus berupaya memacu investasi ke sektor manufaktur dalam negeri. Pada 2020, investasi sektor industri ditargetkan menyentuh Rp307 triliun – Rp351 triliun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah gencar menarik investasi, khususnya bagi sektor industri yang berorientasi ekspor, menghasilkan produk substitusi impor, berbasis teknologi tinggi, dan sektor padat karya.
Kemenperin, kata Agus, juga terus mendorong jaminan ketersediaan bahan baku sehingga tercipta keberlanjutan produktivitas. Hal ini dinilai menjadi salah satu upaya menciptakan iklim usaha yang kondusif.
“Kami memproyeksi, nilai investasi di akhir 2019 tercatat sebesar Rp188,8 – 204,6 triliun, sedangkan pada 2020, investasi sektor industri ditargetkan menyentuh Rp307 triliun – Rp351 triliun," ujarnya, Senin (6/1/2020),
Kemenperin memperkirakan industri pengolahan mampu bertumbuh hingga 5,30% dengan kontribusi mencapai 17,95% pada produk domestik bruto atau PDB nasional tahun ini.
Agus mengatakan pihaknya optimistis terhadap kinerja industri manufaktur pada tahun ini masih akan bertumbuh di tengah ketidakpastian kondisi global.
Pada tahun ini, Kemenperin memproyeksikan pertumbuhan industri pengolahan berkisar 4,80% - 5,30% seiring dengan melonjaknya produktivitas sejumlah sektor melalui penambahan investasi.
Proyeksi itu meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas yang pada 2019 diperkirakan sebesar 4,48% – 4,60%.
“Maka tidak salah apabila pemerintah sekarang fokus untuk menumbuhkembangkan sektor industri manufaktur,” katanya.