Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP II Yakin Penanggulangan Banjir di Bandara Halim Siap dalam 2 Pekan

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan telah melakukan pengecekan langsung bersama dengan TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Halim terhadap sungai yang berada di sekitar bandara.
Petugas mengecek pesawat terbang Maskapai Citilink yang mengalihkan sementara 72 penerbangan dari Halim ke Soekarno-Hatta./Istimewa
Petugas mengecek pesawat terbang Maskapai Citilink yang mengalihkan sementara 72 penerbangan dari Halim ke Soekarno-Hatta./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan upaya penanggulangan banjir di area Bandara Halim Perdanakusuma akan rampung dalam dua pekan ke depan mendatang.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan telah melakukan pengecekan langsung bersama dengan TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Halim terhadap sungai yang berada di sekitar bandara. Sebelumnya sistem drainase di dalam kawasan bandara telah dipastikan dapat berjalan dengan baik.

"Untuk sungai di sekitar bandara akan dikeruk apabila terjadi pendangkalan dan benda penghambat aliran air di sekitar bandara akan dihilangkan. Kegiatan diharapkan tuntas paling lambat dalam dua minggu ke depan," kata Awaluddin kepada Bisnis.com, Minggu (5/1/2020).

Dia menambahkan upaya pendangkalan di kolam penampungan bandara berkode HLP tersebut sudah dilakukan sejak akhir pekan lalu.

Awaluddin juga telah mempersiapkan alat-alat khusus untuk menanggulangi terjadi luapan air. Adapun, mobil Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) juga disiagakan untuk melakukan pemompaan air keluar dari sisi udara (airside).

Awaluddin menambahkan upaya koordinasi juga dilakukan dengan melibatkan beberapa pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah daerah. Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban operator prasarana transportasi terhadap kondisi di lingkungan sekitarnya.

Pada 1 Januari 2020, Bandara Halim sempat ditutup demi keamanan dan keselamatan penerbangan karena terdapat genangan air di landasan pacu (runway). Selama ditutup, seluruh penerbangan di bandara tersebut dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng.

Secara terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia masih terjadi untuk sepekan ke depan.

"Dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Nusantara. Kondisi cuaca juga memicu terjadinya potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2,5 meter di beberapa wilayah perairan," kata Agus.

Masih menurut laporan BMKG, berkurangnya pola tekanan rendah di belahan bumi utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah belahan bumi selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.

Di samping itu, lanjutnya, meningkatnya pola tekanan rendah di BBS di sekitar Australia dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan terutama di bagian selatan ekuator. Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper