Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada kuartal I/2020 mencapai Rp165,5 triliun.
Nominal tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya di mana nominal penerbitan SBN pada kala itu mencapai Rp233,98 triliun.
Meski terdapat penurunan nominal penerbitan SBN, lelang SBN pada kuartal I/2020 tetap dilaksanakan sebanyak 13 kali seperti yang dilaksanakan pada kuartal I/2019.
Secara bruto, target penerbitan SBN pada tahun 2020 memang lebih rendah dibandingkan 2019. Untuk 2020, penerbitan SBN bruto dipatok di angka Rp735,52 triliun, sedangkan untuk 2019 membengkak di angka Rp903,36 triliun akibat adanya pelebaran defisit anggaran yang mencapai 2% hingga 2,2% dari PDB.
Adapun secara neto penerbitan SBN pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp389,3 triliun.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan sebanyak 55% hingga 60% dari target penerbitan SBN bruto akan diterbitkan pada semester I/2020.
Dengan ini, pemerintah kembali mengulang strategi frontloading dengan catatan tetap memperhatikan kondisi global yang saat ini masih cenderung tidak dapt diprediksi.
Dari Rp735,52 triliun tersebut, 73% di antaranya ditargetkan untuk diterbitkan dalam mata uang rupiah. Secara keseluruhan, lelang akan dilaksanakan sebanyak 48 kali dalam setahun dengan lelang SUN sebanyak 24 kali dan SBSN sebanyak 24 kali.