Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) optimistis pertumbuhan jumlah penumpang bisa hingga 5 persen pada 2020. Proyeksi tersebut lebih baik ketimbang tahun 2019 yang diprediksi anjlok 18,85 persen.
Berdasarkan data perseroan, prognosa jumlah penumpang sepanjang 2019 mencapai 90,46 juta orang, sedangkan realisasi pada 2018 mampu menembus 112,6 juta orang. Selisih penurunan keduanya mencapai 18,85 persen.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kinerja sepanjang 2019 merupakan gambaran kondisi normal yang baru, karena tercipta titik keseimbangan pada masyarakat.
"Business plan kami targetkan pertumbuhan traffic [penumpang] bisa capai 4,5-5 persen pada 2020," kata Awaluddin, Minggu (22/12/2019).
Pihaknya masih meyakini transportasi udara tetap menjadi primadona bagi masyarakat dalam negeri yang mengutamakan kecepatan. Terlebih, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan tingkat aktivitas pergerakan antarpulau yang tinggi.
Kemudian, dia berharap kondisi perekonomian bisa membaik pada tahun depan, sehingga mendorong mobilitas masyarakat dan meningkatkan daya beli.
Baca Juga
Di sisi lain, AP II juga mendorong sektor pariwisata menjadi fokus ekonomi baru guna peningkat pergerakan penumpang dan pesawat. Apalagi, pemerintah sedang getol mengembangkan lima destinasi super prioritas.
Awaluddin menuturkan kinerja perseroan juga bisa meningkat dengan adanya tambahan empat bandara baru yang merupakan penugasan dari pemerintah melalui skema kerja sama pemanfaatan (KSP) barang milik negara.
Keempat bandara tersebut adalah Bandara TJilik Riwut (Palangkaraya), Bandara Radin Inten II (Lampung), Bandara HAS Hanandjoeddin (Belitung), dan Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu).
Kendati demikian, pihaknya juga mempertimbangkan sejumlah infrastruktur yang akan terbangun dan mempengaruhi sektor penerbangan. Contohnya, Tol Trans Sumatera yang akan memengaruhi penerbangan rute Jakarta-Lampung, Jakarta-Palembang, Padang-Pekanbaru, atau Medan-Pekanbaru.