Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Argentina Tingkatkan Pajak Ekspor

Dikutip melalui Bloomberg, kebijakan ini dilakukan setelah mata uang peso melemah sebesar 37% tahun ini.
Gedung-gedung tampak terlihat dari pinggir Sungai Rio de Plata, Buenos Aires./Bisnis-Feni Freycinetia
Gedung-gedung tampak terlihat dari pinggir Sungai Rio de Plata, Buenos Aires./Bisnis-Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA - Argentina, penjual tepung kedelai olahan dan minyak terbesar di dunia, menaikkan pajak ekspor pada Sabtu (14/12/2019), di tengah upaya pemerintahan presiden baru, Alberto Fernandez. untuk mencari pemasukan tambahan.

Dikutip melalui Bloomberg, kebijakan ini dilakukan setelah mata uang peso melemah sebesar 37% tahun ini.

Pemerintahan baru mengganti kebijakan pungutan 4 peso per dolar AS dengan pungutan tetap sebesar 9%, menurut sebuah keputusan dalam lembar berita resmi.

Akan tetapi, dokumen itu tidak menyebutkan kedelai dalam daftar produk.

Eugenio Irazuegui, Kepala Peneliti di Enrique Zeni, menafsirkan bahwa biji minyak dan biji-bijian seperti jagung dan gandum akan kembali ke tingkat pajak maksimum sebelumnya sebesar 12% .

"Mengingat kedelai dan produk kedelai olahan sudah memiliki biaya tambahan 18%, itu berarti pengiriman biji minyak akan dikenakan pajak total 30%," seperti dikutip melalui Bloomberg, Minggu (15/12/2019).

Pemerintah mengatakan bahwa ini adalah langkah mendesak untuk memenuhi kebutuhan fiskal.

Fernandez, yang ulai menjabat pada 10 Desember di tengah krisis ekonomi yang parah, dihadapi dengan utang kepada kreditor dan pinjaman US$56 miliar dari Internatonal Monetary Fund yang berpotensi macet.

Dia mengatakan negara itu tidak dapat memenuhi kewajiban utangnya jika ekonomi tidak tumbuh.

Argentina juga mengalami kekeringan parah di kawasan pertanian, Pampas, yang subur.

Menurut Agustin Tejeda, Kepala Ekonom di bursa Buenos Aires, ekspor gandum dan gandum hanya akan menghasilkan US$2,9 miliar musim ini akibat kekeraingan.

Di musim lalu, nilainya mencapai US$4 miliar.

Cuaca kering juga merupakan ancaman bagi komoditas komersial terbesar Argentina, kedelai dan jagung, yang ditanam di Pampas.

Hujan baru-baru ini telah mengembalikan kelembaban tanah, memungkinkan petani mulai menanamkan benih. Tetapi potensi kekeringan jangka panjang masih ada dan memicu kekhawatiran untuk beberapa bulan ke depan,.

Kebijakan pemerintah ini telah diperbincangkan oleh para petani, yang hasil panennya bernilai sepertiga dari seluruh ekspor negara dalam dolar AS

"Pajak baru akan memiliki dampak yang sangat besar bagi petani," ujar Kepala Masyarakat untuk Pedesaan Argentina, Daniel Pelegrina, menurut surat kabar La Nacion.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper