Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gojek Mendapat Apresiasi dari UN Women

Entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa yang khusus menangani isu perempuan, UN Women, mengapresiasi inisiatif Gojek menciptakan ruang publik yang aman bagi kaum perempuan.
Founder Go-Jek Grup Nadiem Makarim (kedua kanan) saat bersiap melakukan konvoi usai peresmian logo baru Go-Jek di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Founder Go-Jek Grup Nadiem Makarim (kedua kanan) saat bersiap melakukan konvoi usai peresmian logo baru Go-Jek di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Perserikatan Bangsa-Bangsa yang khusus menangani isu perempuan, UN Women, mengapresiasi inisiatif Gojek menciptakan ruang publik yang aman bagi kaum perempuan.

Dalam peringatan 16 hari antikekerasan terhadap perempuan, Jamshed Kazi, Representatif UN Women untuk Asean, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, menyebutkan langkah proaktif Gojek yang menaruh perhatian pada isu kekerasan seksual bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak.

”Saya bangga Gojek sebagai ikon Indonesia telah proaktif menaruh perhatian pada isu kekerasan seksual. karena prinsip zero (nol) toleransi terhadap pelecehan adalah prinsip yang harus dipegang oleh semua pemain di industri,” ungkap Jamshed seperti dikutip Antara, Rabu (11/12/2019).

Berbicara pada diskusi Publik 16 Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan di M Bloc Space, Melawai, Jakarta, Jamshed mengatakan, apabila diberikan rasa aman di ruang publik maka perempuan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik.

"Data global menyebutkan bahwa apabila tersedia ruang publik yang aman maka wanita bisa berpartisipasi penuh pada roda ekonomi bahkan berkontribusi sebesar USD26 triliun. Itu sebesar perekonomian China,” jelas Jamshed.

Jamshed berharap semua pihak memberi ruang aman yang lebih luas bagi perempuan. Tindakan itu dinilai akan berdampak pada peningkatan statistik perekonomian.

”Itu berlaku umum. Gojek sudah mengedepankan keamanan perempuan bukan saja karena faktor keamanan tapi juga berkaitan dengan keberlangsungan perusahaan,” tutur Jamshed.

Hal senada diungkapkan Koordinator Residen PBB untuk Republik Indonesia, Anita Nirody, yang memuji para pihak terutama pihak swasta (private sector) yang sudah sukarela mewujudkan kepeduliannya.

“Mereka yang secara sukarela telah membangun sistem dan penanganan antikekerasan seksual sehingga membantu perempuan bisa berpartisipasi penuh dalam perekonomian urban,” ungkapnya.

Senior Manager Corporate Affairs Gojek Alvita Chen mengatakan yang melatarbelakangi inisiatif Gojek dalam upaya menciptakan keamanan bagi perempuan di ruang publik adalah karena bagi Gojek, keamanan merupakan hak semua orang.

Hal tersebut juga sejalan dengan visi Gojek untuk membawa dampak sosial (social impact) yang luas. ”Perempuan mencari nafkah bersama kami dan pengguna perempuan mengandalkan layanan kami untuk hidup yang lebih produktif,” ungkap Vita.

Sebagai pionir edukasi antikekerasan seksual di industri ride-hailing, kata Vita, pihaknya bangga karena sejauh ini modul edukasi Gojek mengenai antikekerasan seksual sudah mengandung kompenen intervensi saksi.

Sejalan dengan hasil penelitian, intervensi saksi merupakan hal penting yang perlu dibangun.

”Di Gojek, solusi keamanan dibuat secara menyeluruh terdiri dari tiga pilar; cegah, lindungi, tangani. Penitikberatan pada pencegahan terus kami lakukan supaya terwujud budaya aman bagi semua yang berada dalam ekosistem layanan,” kata Vita.

Penelitian Pulse Lab Jakarta dengan UN Women itu sendiri diberi judul “Setelah Gelap: Menciptakan Transit yang Aman untuk Perempuan yang Bepergian di Malam Hari”. Riset bertujuan untuk memahami keamanan dan mobilitas perempuan di wilayah perkotaan, di luar wilayah Jakarta, dan sekitarnya.

Penelitian lapangan dilaksanakan di Medan, Semarang, dan Surabaya. Penelitian dimaksud melengkapi Audit Keamanan yang dilakukan oleh UN Women di Jakarta pada tahun 2017.

Audit Keamanan mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang memengaruhi keamanan perempuan di ruang publik.

Penelitian “Setelah Gelap” berfokus pada pengalaman individu perempuan dari kelas sosio-ekonomi yang lebih rendah, terutama mereka yang bekerja sif malam di sektor informal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper