Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Banyaknya Menteri Parpol Berpotensi Ganggu Kebijakan Ekonomi

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyoroti bahwa pada level makro, Presiden Joko Widodo cenderung menunjuk sosok-sosok profesional seperti contoh Sri Mulyani Indrawati yang kembali ditunjuk menjadi Menteri Keuangan.
Muhamad Wildan
Muhamad Wildan - Bisnis.com 09 Desember 2019  |  16:33 WIB
Banyaknya Menteri Parpol Berpotensi Ganggu Kebijakan Ekonomi
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memberikan paparan dalam acara BNI-Bisnis Indonesia Business Challenges 2020, Senin (9/12/2019). Bisnis - Fahmi Achmad

Bisnis.com, JAKARTA–Susunan kabinet yang sangat banyak dipengaruhi oleh kepentingan politik berpotensi hambat langkah pemerintah untuk memperbaiki iklim perekonomian.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyoroti bahwa pada level makro, Presiden Joko Widodo cenderung menunjuk sosok-sosok profesional seperti contoh Sri Mulyani Indrawati yang kembali ditunjuk menjadi Menteri Keuangan.

Namun, pada level mikro banyak kursi menteri yang diduduki oleh sosok-sosok partai yang belum tentu memiliki keahlian atas jabatan yang diisi.

"Ketidaksesuaian antara makro dengan mikro ini menimbulkan inkonsistensi, ini masalah yang krusial," ujar Burhanuddin dalam BNI-Bisnis Indonesia Business Challenges 2020, Senin (9/12/2019).

Selain masalah inkonsistensi, Burhanudin juga menilai bahwa Jokowi sebaiknya segera merealisasikan kebijakan jauh-jauh hari sebelum 2024.

Semakin dekat dengan 2024, maka semakin tinggi potensi partai koalisi untuk meninggalkan koalisi dalam rangka mengejar suara demi Pemilu 2024 yang tidak lagi akan diikuti oleh Jokowi.

Hal ini pun sebenarnya sudah diantisipasi oleh Jokowi dengan menggandeng Gerindra dan memberikan dua kursi menteri kepada partai yang notabene merupakan lawan politik Jokowi pada periode pertama pemerintahan.

"Meski di atas kertas pemerintahan Jokowi tampak solid, seluruh partai pendukung tidak ada yang sepenuhnya di bawah kontrol Jokowi," ujar Burhanuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Kabinet Jokowi-Ma'ruf
Editor : Achmad Aris

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top